Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

LPPM Unhas

Unhas Gelar Pelatihan OMSK Bagi Penyandang Disabilitas Netra di SLB Negeri 1 Parepare

peserta dilatih mempraktikkan situasi sehari-hari seperti mendaftar berobat di rumah sakit atau bertanya arah kampus, menyapa, hingga perkenalkan diri

|
Editor: AS Kambie
Courtesy: Andi Nurlela
PELATIHAN OMSK - Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas bersama peserta Pelatihan Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi (OMSK) di SLB Negeri I Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa, 16 September 2025. Pelatihan diikuti 20 siswa dan guru SLB Negeri 1 Parepare, alumni SLB, serta anggota DPD Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Sulawesi Selatan. 

Sesi ini dipandu oleh tim pengabdian dan relawan mahasiswa sehingga setiap peserta mendapat pendampingan langsung. Peserta juga mempraktikkan teknik upper hand dan lower hand protectionyang sebelumnya telah diajarkan Yoga.

Menurut hasil pre-test dan post-test, mayoritas peserta mengaku belum pernah mendapatkan pelatihan OMSK sebelumnya dan merasa sangat senang dengan pengalaman baru ini karena dapat meningkatkan keterampilan praktis mereka dalam orientasi dan mobilitas.

Suasana pelatihan terasa hidup dan interaktif. Tim Pengabdian Masyarakat mengajak peserta berinteraksi dengan tepuk tangan berirama dan yel-yel motivasi untuk menjaga fokus.

Praktik-praktik sederhana seperti menyentuh bagian bawah kursi untuk memastikan ada orang di sebelah atau mendengarkan suara gerakan ponsel menjadi contoh nyata keterampilan orientasi yang bisa dilatih sejak dini.

Permainan mengenali aroma rempah juga menjadi pengalaman baru bagi peserta untuk menajamkan indera penciuman sebagai penunjang mobilitas. Semua ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan sehingga peserta tidak hanya belajar tetapi juga menikmati proses pelatihan.

Banyak guru dan alumni SLB yang ikut menyatakan bahwa metode ini membuka wawasan baru tentang bagaimana cara mendampingi penyandang disabilitas netra agar lebih percaya diri dalam kegiatan sehari-hari.

Menutup acara, Kepala Sekolah Faisal Syarif kembali menyampaikan terima kasih kepada tim pengabdian Unhas. Ia menegaskan pentingnya pelatihan ini bagi guru dan siswa sebagai bekal kemandirian.

Faisal berharap ke depan Unhas dapat memperluas program pengabdian tidak hanya pada disabilitas netra, tetapi juga anak autistik yang jumlahnya semakin meningkat. Ia juga memaparkan bahwa sekolahnya sedang mendapat bantuan revitalisasi ruang keterampilan dari pemerintah pusat dan sedang mengembangkan model layanan ramah difabel bekerja sama dengan berbagai instansi di Kota Parepare.

Tim pengabdian sendiri berkomitmen untuk menindaklanjuti program ini melalui evaluasi, publikasi ilmiah, dan kemungkinan pelatihan lanjutan di SLB lain di Sulawesi Selatan.

Di akhir kegiatan, beberapa peserta menyampaikan kesan mereka. Seorang alumni SLB mengatakan bahwa ini pertama kalinya ia belajar teknik upper hand dan lower hand protectionsecara langsung dan merasa lebih percaya diri berjalan di tempat baru. Salah satu siswa kelas atas mengungkapkan kegembiraannya karena dapat mempraktikkan cara mengikuti guiding block dan tanda bulat sehingga ia tidak lagi takut tersesat di sekolah.

Anggota PERTUNI yang ikut serta juga menyatakan pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya komunikasi sosial yang efektif bagi penyandang disabilitas netra. Kesan-kesan positif ini menunjukkan bahwa pelatihan OMSK tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga pengalaman emosional yang menguatkan rasa percaya diri dan semangat kemandirian peserta.

Pelatihan OMSK di SLB Negeri 1 Parepare menunjukkan bahwa keterampilan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi adalah fondasi penting bagi kemandirian penyandang disabilitas netra.

Dengan dukungan teknologi, pendekatan sosial-budaya, dan kolaborasi lintas sektor termasuk kerja sama FISIP, Fakultas Teknik, Pusat Disabilitas Unhas, dan DPD PERTUNI, serta dukungan LPPM Unhas,penyandang disabilitas dapat lebih berdaya, mandiri, dan setara dalam mengakses pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. 

Inisiatif ini sejalan dengan visi Unhas sebagai kampus inklusif dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pendidikan berkualitas dan pengurangan ketimpangan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved