Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Petani Kelapa Bakal Panen Rupiah, Stok Langka dan Harga Sudah Mahal

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku diminta Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produksi kelapa di dalam negeri.

Editor: Ansar
Pixels
HARGA KELAPA - Petani kelapa bakal panen rupiah. Pasalnya, harga kelapa di dalam negeri tengah mengalami kenaikan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Petani kelapa bakal panen rupiah.

Pasalnya, harga kelapa di dalam negeri tengah mengalami kenaikan.

Stoknya juga sedang langka.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku diminta Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produksi kelapa di dalam negeri.

Amran mengatakan telah memetakan daerah-daerah tempat produksi kelapa bakal digenjot.

Namun, kini ia masih menunggu arahan lebih lanjut dari Prabowo.

"Kami mau menggenjot produksi kelapa. Bapak presiden sudah minta dikembangkan. Kami sudah petakan [daerah-daerahnya], tinggal menunggu [arahan]," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Adapun menurut Ketua Harian Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) Rudy Handiwidjaja, saat ini kelapa tengah memiliki permintaan global yang tinggi.

Itu menjadi penyebab utama meningkatnya ekspor kelapa dari Indonesia, yang pada ujungnya berdampak terhadap pasokan dalam negeri yang semakin menipis, sekaligus mendorong harga kelapa melonjak tajam.

"Demand terhadap produk olahan kelapa itu memang lagi trendnya positif. Jadi banyak kelapa yang memang diekspor. Demand produk olahan kelapa meningkat di seluruh dunia. Jadi diekspor kelapa ke China dan Malaysia," kata Rudy kepada Tribunnews, Senin (21/4/2025).

Selain faktor ekspor, ia juga mengungkap bahwa menurunnya produksi kelapa akibat kemarau panjang akhir tahun lalu turut memperburuk kondisi.

Produksi kelapa, kata Rudy, turun hingga 60 persen, yang menyebabkan harga di pasar tradisional kini mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per butir.

Perusahaan industri pengolahan kelapa nasional pun mulai merumahkan pegawainya karena kekurangan bahan baku.

"Kami sudah berapa ribu karyawan yang sudah dirumahkan dari pihak industri pengolahan kelapa karena kurangan bahan baku," kata Rudy.

Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Rudy mencontohkan salah satu perusahaan besar di sektor ini, Sambu Group, yang telah merumahkan sekitar 3.500 karyawan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved