TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Betulkah uang palsu cetakan pabrik yang ditemukan polisi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), mengalir saat Pilkada serentak 2024?
Pengungkapan kasus oleh Polres Gowa yang menggemparkan publik ini, memunculkan banyak spekulasi di masyarakat.
Tidak hanya diduga beredar di warung-warung, keberadaan uang palsu tersebut bahkan diduga beredar saat hajatan pesta demokrasi yang belum lama ini berlalu.
Dugaan ini bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pengungkapan dilakukan Polres Gowa setelah mendapati adanya transaksi sebesar Rp 500 ribu di wilayah Kecamatan Pallangga pada awal Desember ini.
Pengungkapan itu,nsepekan setelah pencoblosan Pilkada serentak, pada 27 November.
Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, pun meminta polisi segera mengungkap kasus tersebut secara terang benderang.
Tujuannya, agar spekulasi yang bermunculan tidak semakin meresahkan masyarakat.Sebab, temuan pabrik uang palsu di dalam kampus negeri itu, diduga kuat sudah beredar di masyarakat.
"Makanya kita tidak mau mengandai-andai, kita dorong aja supaya dibongkar pihak kepolisian, termasuk alirannya kemana itu," jelas Rudianto Lallo dikonfirmasi, Selasa (17/12/2024).
Anggota komisi yang membidangi penegakan hukum di DPR RI ini, pun menanti penyelidikan dan penyidikan pasti polisi terkait peredaran uang palsu tersebut mengalir kemana saja.
"Saya tidak mau mengandai andai, harus faktual. Makanya kita dorong bongkar aja uangnya dipakai kemana dan alirannya," tegasnya.
Baca juga: Polisi Ternyata Sudah Bongkar Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Sejak Awal Desember
Ia pun kembali menyayangkan, sindikat peredaran uang palsu tersebut diproduksi dalam institusi pendidikan
"Apalagi sudah pabrik pencetak, aduh banyak bangat tuh, kita tergeleng-geleng kepala aja, sangat memalukanlah terjadi di institusi UIN Alauddin pula," sebutnya.
Selain mendesak polisi mengusut aliran uang palsu itu, Rudianto Lallo juga mendesak polisi mengusut dalang atau aktor intelektual dibalik keberadaan mesin pencetak uang palsu di dalam kampus 'almamater hijau' tersebut.
Legislator Nasdem ini menduga, ada sosok aktor intelektual dibalik peredaran uang palsu tersebut.