"Masalah pertanian menyusul, dengan total lebih dari 50 persen responden memandangnya sebagai masalah utama terkait peningkatan nilai tambah ekonomi," katanya.
Menurutnya, empat alasan utama mengapa Ibas muncul sebagai penantang yang kuat adalah:
1. Kepopuleran dan Kesukaan:
Meskipun popularitasnya mencapai 86,8 persen, tingkat kesukaan Ibas lebih tinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu 90,3 persen.
Kedua, Kemampuan Memajukan Daerah
Sebanyak 48,5 persen responden menilai Ibas lebih mampu memajukan Luwu Timur dibandingkan Budiman yang hanya mendapatkan 30,2 persen.
Ketiga, Sentimen Publik
Sebanyak 50,8 persen responden merasa kehidupan mereka selama lima tahun terakhir tidak mengalami perubahan signifikan.
Sementara 10,3 persen merasa kehidupan mereka malah memburuk.
Keempat, Irisan Suara
Ibas memiliki irisan suara yang signifikan dengan kandidat lain, yang membuat elektabilitasnya meningkat 7,8 persen dalam simulasi pertanyaan dengan 10 nama yang dipersempit menjadi dua nama.
Ia menambahkan hasil survei ini memberikan gambaran awal mengenai dinamika politik menjelang Pilkada Luwu Timur 2024.
Dengan kesimpulan Ibas saat ini memimpin dalam elektabilitas dibandingkan calon-calon lainnya