TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Harianto klaim data pemilih tidak terganggu pasca peretasan Pusat Data Nasional (PDN) yang dilakukan hacker Brain Cipher.
Hal itu dibenarkan Komisioner KPU Luwu, Divisi Data dan Informasi Harianto saat ditemui di ruangannya, Selasa (9/7/2024).
Harianto mengaku, tidak ada pengaruh serangan hacker pada data pemilih yang dimasukkan Pantarlih di aplikasi elektronik pencocokan dan penelitian (e-coklit).
"Sepanjang pengetahuan kami tidak ada pengaruh dari serangan hacker. Sepengetahuan kami tidak ada pengaruh dengan aplikasi e-coklit secara umum baik-baik saja," bebernya, Selasa (9/7/2024).
Dirinya menambahkan, back up data pemilih dibantu oleh Pusdatin KPU RI.
"Kalau terkait untuk data kami sejauh ini di back up oleh Pusdatin KPU RI jadi kami langsung menerima aplikasi," akunya.
Kata Harianto, saat ini dalam mencoklit dua aplikasi yang digunakan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Pantarlih.
"Untuk sementara ini untuk coklit kami menggunakan 2 aplikasi. Untuk PPK dan PPS menggunakan e-coklit berbasis web sementara untuk 1.093 menggunakan berbasis coklit berbasis online," tandasnya.
Untuk diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) Diretas "Brain Chiper"
Kelompok peretas new ransomware dengan klaim nama “Brain Cipher” berjanji unlock (buka kunci) data server Pusat Data Nasional (PDN) 2 milik pemerintah Republik Indonesia, Rabu (3/7/2024)
Direktur Logos Institute for Education and Sociology Study Dr H J Faisal mendata gangguan PDN sejauh ini antara lain update, Selasa (2/7/2024):
1) CETAK PASPOR - +12 ribu paspor belum bisa tercetak.Layanan percepatan dan pengambilan paspor belum bisa dilayani di Imigrasi Kemenkumham;
2) DEPORTASI DIASPORA - Bagi diaspora di luar negeri, paspor expired dan masa residensi habis terancam deportasi;
3) KIP PINTAR - Data +800 ribu penerima kartu indonesia pintar kuliah (KIPK) hilang tanpa jejak (unbackup);
4) BEASISWA DOSEN _ Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia diundur (beasiswa untuk dosen ke LN). Sementara jadwalkuliah di LN tak berubah.