TRIBUN-TIMUR.COM - Elit Partai Solidaritas Indonesia atau PSI meminta agar tak ada penggiringan opini terkait melonjaknya suara partai berlambang bunga mawar itu dalam beberapa hari pada real count KPU RI via Sirekap.
Ajakan ini dilakukan setelah maraknya tudingan kepada PSI melakukan penggelembungan suara.
Sejumlah pihak menaruh curiga adanya upaya penambahan jumlah suara agar PSI bisa lolos ke Senayan.
Saat ini PSI menunjukan kenaikan dimana presentase suara nasionalnya sudah menyentuh angka 3 persen.
Melihat situasi menanjaknya perolehan suara PSI ini pun mengundang sejumlah pihak menelisik lebih jauh.
Dan dalam beberapa hari terakhir, timline media sosial X atau Twitter ramai dipenuhi unggahan temuan penggelembungan suara PSI di Sirekap.
Rata-rata mereka menemukan adanya perbedaan mencolok antara angka yang tertera dengan foto unggahan Form C1 pada Sirekap.
Secara umum temuannya ada penambahan suara dari berbagai TPS yang kemudian tertera di Sirekap.
Menanggapi situasi ini sejumlah elit PSI pun meminta agar tak ada penggiringan opini.
Baca juga: Penggelembungan Suara PSI Ditemukan di Kabupaten Bantaeng Sulsel, Kenaikannya Luar Biasa!
Baca juga: Gelisah Suara PSI Melonjak PPP Beri Sindiran, 2 Caleg DPR RI Dapil Sulsel Terancam Gigit Jari!
Bahkan beberapa diantara elit PSI juga menyerempet partai lain yang dianggap terjadi anomali seperti PKB dan Gelora.
Tak hanya itu PDIP juga menjadi sasaran karena dianggap sebagai partai yang melakukan kecurangan dengan 'serangan fajar' pada masa pencoblosan.
Juru Bicara PSI Dedek Prayudi misalnya melalui akun twitternya nge-twit "Salawi (Semua salah Jokowi) sedang bertransformasi menjadi SalaPSI (Semua salah PSI). Kenaikan Suara PKB dan Gelora Lampaui PSI," tulisnya disertai unggahan link berita dengan judul "Kenaikan Suara PKB dan Gelora Lampaui PSI pada, Minggu (3/3/2024).
Selanjutnya Ketua DPP PSI Sigit Widodo melalui akun twitternya @sigitwid pada hari yang sama menyerempet PDIP.
"Sebagai kader partai yang tidak terbiasa berbuat curang, saya agak bingung. Curang pakai etika tuh gimana caranya ya?," tulisnya disertai unggahan tangkapan layar berita berjudul "Temuan Baru, PKB dan PDIP paling banyak melakukan serangan fajar."
PPP Gelisah