Olehnya, Abdul Malik menolak jika pemilu mendatang dilakukan dengan sistem proporsional tertutup.
Untuk diketahui, sistem proporsional tertutup kemungkinan hanya muncul logo partai politik saat pencoblosan dalam surat suara dan bukan nama-nama calon legislatif yang muncul.
"Dan justru bagi saya, proporsional terbuka bagusnya yang lebih inovatif lagi, jangan wacana proporsional tertutup karena itu sama saja mengantarkan kita ke masa kegelapan. Karena masyarakat pasti tidak tahu siapa orang di dalam surat suara yang dipilih," katanya.(tribunenrekang.com/tribunbulukumba.com)