Harga Beras
Harga Gabah Ikut Naik, Petani Maros Nikmati Berkah Lonjakan Beras
Harga beras di Maros melonjak. Pedagang menjerit omzet turun, petani justru senang harga gabah naik. Stok SPHP di pasar makin langka.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Hayati mengungkapkan, sebelumnya ia bisa menjual hingga 100 kilogram beras per hari, namun kini paling banyak hanya sekitar 30 kilogram.
“Orang-orang pada ngeluh, makanya banyak yang mengurangi pembelian. Dulu langganan bisa ambil 5 kilogram, sekarang cuma 2 kilogram,” jelasnya.
Seorang pembeli, Rahma, mengaku terpaksa mengurangi pembelian karena harga yang terus naik.
“Biasa saya beli 10 kilogram untuk sebulan, sekarang cukup 5 kilogram saja. Mau bagaimana lagi, harganya naik terus, sementara kebutuhan lain juga banyak,” ujarnya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan petani.
Naiknya harga beras membuat harga gabah ikut melambung.
Petani asal Kecamatan Simbang, Usman, mengatakan harga beli gabah kering sawah kini mencapai Rp7.100–Rp7.200 per kilogram.
Angka tersebut selisih Rp700 dari ketetapan pemerintah yakni Rp6.500 per kilogram.
“Alhamdulillah, ini cukup membantu petani. Keuntungan jadi lebih besar, kehidupan juga lebih sejahtera,” katanya.
Kabupaten Maros memiliki total lahan persawahan seluas sekitar 25.276 hektare.
Area persawahan tersebar di 8 kecamatan, termasuk Bontoa, Marusu, Maros Baru, Mandai, Camba, Cenrana, Mallawa, dan Moncongloe.(*)
Beras Medium Rp16 Ribu, Premium Rp17 Ribu di Luwu, Dinas Perdagangan Klaim Turun Harga |
![]() |
---|
Harga Beras di Pasar Karisa Jeneponto Rp12 Ribu per Liter, Telur Rp52 Ribu per Rak |
![]() |
---|
Harga Beras di Palopo Turun, Bulog Gencar Salurkan Beras SPHP |
![]() |
---|
Harga Beras Naik di Tengah Surplus 951 Ribu Ton, Sekda Sulsel Bulog Lepas Stok ke Pasar |
![]() |
---|
Warga Pinrang Heran, Beras Mahal Padahal Lumbung Padi Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.