BIMP-EAGA Bawa 30 Delegasi Wisatawan ke Kampung Karst Rammang-rammang Maros
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area).
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sebanyak 30 delegasi wisatawan dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina melakukan kunjungan ke Kampung Karst Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (23/8/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) yang mendorong pengembangan pariwisata berbasis alam di kawasan timur Indonesia.
Asisten Deputi Antar Lembaga Internasional Kementerian Pariwisata RI, Zulkifli Harahap, mengatakan pemilihan Maros sebagai destinasi kunjungan bukan tanpa alasan.
Menurutnya, Rammang-rammang memiliki daya tarik wisata kelas dunia yang bisa menjadi ikon pengembangan pariwisata di Sulawesi.
“Sesuai semangat BIMP-EAGA, kami sepakat untuk mendorong wilayah Indonesia di bagian timur. Salah satunya Sulawesi dengan potensi besar wisata alam seperti Rammang-rammang,” ujarnya.
Zulkifli menjelaskan, dalam forum BIMP-EAGA, Indonesia bersama tiga negara lain terus mendiskusikan pola perjalanan wisata atau travel pattern.
Ia menyebut, Malaysia, Brunei, dan Filipina memiliki kedekatan dengan Indonesia sehingga pengembangan destinasi bisa saling terhubung.
“Makanya kami menghadirkan delegasi ini ke Rammang-rammang untuk melihat secara nyata bagaimana pengelolaan wisata bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Baca juga: Chaidir Syam Fokus Jadikan Rammang-Rammang Kawasan Ekowisata
Ia menambahkan, Rammang-rammang yang berada dalam kawasan Sulawesi menjadi salah satu proyek prioritas BIMP-EAGA.
Kolaborasi yang dijalin tidak hanya antara pemerintah, tetapi juga dengan sektor swasta.
“Hari ini yang hadir bukan hanya pemerintah, tapi juga pelaku swasta. Semua ini bagian dari upaya bersama agar destinasi wisata di Sulawesi bisa bersaing di level internasional,” katanya.
Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, turut menyambut langsung kehadiran para delegasi.
Ia menyebut, kunjungan dari tiga negara ini menunjukkan bahwa Rammang-rammang semakin dikenal dunia.
“Ini bukti bahwa Rammang-rammang sudah mendunia. Tinggal bagaimana kita menjaga dan mengelolanya ke depan,” ucap Muetazim.
Ia menyinggung bahwa pada tahun 2026, kawasan Maros-Pangkep yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark akan kembali menjalani proses revalidasi.
Tragedi Berdarah di Moncongloe Maros! Pria Tewas Ditebas Ipar dan Ponakannya |
![]() |
---|
80 Kepala Desa di Maros Retreat di Kostrad Kariango |
![]() |
---|
Petepete Terjun ke Saluran Air Depan Bawaslu Maros, Penumpang Luka-luka |
![]() |
---|
Realisasi PBB Maros Baru 8,6 Persen, Pemkab Jemput Bola |
![]() |
---|
Belanja Daerah Maros 2026 Diproyeksikan Capai Rp1,68 Triliun, Pendapatan Rp1,58 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.