Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Titik Seoharto Tinggalkan Gudang Bulog Panaikang, Beras SPHP Mulai Dijual di Makassar

Siti Hediati Soeharto memantau stok beras serta fasilitas pabrik rice to rice di gudang beras terbesar Bulog di timur Indonesia ini.

Editor: Sudirman
Ist
DG Ngagi (64), warga Jongaya memperlihatkan beras SPSH Bolog kantongan 5 kg di rumahnya, Jl Dg Ngeppe, Tamalate, Makassar, Selasa (12/8/2025).Beras subsidi ini dijual sehari pasca-lawatan Ketua Komisi Pangan IV DPR-RI dari Fraksi Gerindra Titik Soeharto, kemarin. 

“Stoknya aman, bahkan cadangan sampai 500 ribu ton. Sebagian dari  (beras) impor tahun lalu dan secara bertahap sudah mulai disalurkan,” ujarnya. 

Cadangan 500 ribu ton ini setara 1/5 dari rerata produksi beras Sulsel tahun 2024.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel; 2025) produksi gabah kering giling (GPK) Sulsel sekitar 4,82 juta ton.

GPK adalah produksi panen dari petani yang siap digiling di pabrik.

Data dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pada tahun 2022 ada sekiytar 14.745 unit usaha penggilingan padi di 19 sentra pangan Sulawesi Selatan. 

Dari jumlah tersebut; 157 unit merupakan penggilingan skala besar (kapasitas produksi beras lebih dari 3 ton per jam).

Ada 848 unit adalah penggilingan skala menengah (kapasitas antara 1,5–3 ton per jam), dan 13.740 unit adalah penggilingan skala kecil, seperti penggilingan rumahan atau skala desa.

Luas lahan panen padi di Sulsel mencapai ~0,95 juta hektare.

Produksi beras untuk konsumsi pangan: ~2,76 juta ton.

Estimasi Kebutuhan (Konsumsi) Beras.
Berdasarkan studi KSA/Ubinan, konsumsi beras rata-rata per kapita per bulan di Sulsel adalah 7,76 kg.

Jika diasumsikan jumlah penduduk Sulsel sekitar 9 juta jiwa (perkiraan kasar), maka: 7,76 kg/orang/bulan × 12 bulan × 9 juta orang ≈ 0,84 juta ton per tahun

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved