Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Firdaus Daeng Manye, Bupati di Sulawesi Selatan yang Gandrung Bicara Pemgembangan Digitalisasi

Firdaus Daeng Manye dimintai keterangan sebagai saksi kasus pengadaan perangkat Electronic Data Capture (EDC) di seluruh SPBU.

|
Editor: Sudirman
Ist
BUPATI DIGITAL - Muhammad Firdaus Daeng Manye, Bupati Takalar, diwawancara di suatu acara di Takalar, Sulawesi Selatan, Agustus 2025. Muhammad Firdaus Daeng Manye gandrung bicara pentingnya digitalisasi hingga mengusung visi-misi pengembangan potensi daerah melalui program digital. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Takalar, Muhammad Firdaus Daeng Manye bukan kepala daerah biasa.

Jika bicara dengan Daeng Manye, maka pentingnya digitalisasi akan mengalir dari pikiran lewat lisannya.

“Saya senang diskusi dengan Daeng Manye. Pengetahuan kita akan bertambah. Terutama wawasan digital kita,” ujar Lembaga Swadaya Masyarakat, Kamaruddin Azis Denun, beberapa waktu lalu.

Berkali-kali dia menyebut “digitalisasi”. Lancar dan runtut dia menjelaskan pentingnya pemahaman digital dalam membangun dan memajukan Takalar.

“Saya 32 tahun di Telkom. Jadi saya tahu banyak dan punya pengalaman tentang digital ini,” ujar Daeng Manye.

Baru beberapa bulan menjadi bupati, Daeng Manye sudah bisa menyelami dunia baru ini. 

“Saya ini konglomerat yang berusaha menjadi birokrat. Saya kira konglomerat dan birokrat ini menarik ditandemkan dalam pengambilan keputusan,” kata Daeng Manye. 

Menurutnya, Birokrasi, seni mengelola pemerintahan. konglomerat, mengelola Entrepreneurship untuk meyakinkan investor. 

“Untuk meyakinkan investor harus bicar propit. Ilmunya harus global. Pejabat politik harus selalu disenangi dan disukai masyarakat. Jadi dalam pengambilan keputusan harus memadukan gaya konglomerat, birokrat, dan politisi,” jelas Firdaus Manye.

Bupati Takalar periode 2025-2030 mengusung 7 program unggulan. Visi misinya terangkum dalam kalimat sederhana: Takalar Maju dan Berdaya Saing Melalui Ekonomi Digital. 

Daeng Manye yakin, ekonomi Takalar akan karena digitalisasi. 

Visi itu akan diterjemahkan dalam tujuh program unggulan. Pertama, unggul digitalisasi. Semua akan digitalnya. Peta kemiskinan dan pertanian akan dipotret menggunakan AI melalui satelit. Parkir dan retribusi akan memakai barcode. “Semua akan kita digitalkan,” tegas Daeng Manye.

Kedua, unggul PAD. Pendapatan asli daerah dengan sendirinya akan terdongkrak karena digitalisasi. “Mungkin akan ada daerah lain yang lebih unggul secara volume, tapi kami akan unggul secara growth,

pertumbuhan,” kata Daeng Manye.

Ketiga unggul pengolahan hasil laut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved