Tim Peneliti Daniel Susilo Uji Modul Anti Pembajakan Film di Makassar
Kegiatan ini bagian dari rangkaian riset yang sebelumnya memaparkan potensi kerugian negara hingga Rp1,8 triliun per tahun akibat pembajakan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim peneliti nasional di bawah kepemimpinan pakar komunikasi Dr. Daniel Susilo menggelar kegiatan "Literasi Digital Anti Pembajakan dan Uji Coba Modul" sebagai langkah lanjut dari riset strategis mengenai kerugian negara akibat pembajakan film di Gedung UPT Sentra Kreasi Wirajaya, Makassar, Rabu (30/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian riset yang sebelumnya memaparkan potensi kerugian negara hingga Rp1,8 triliun per tahun akibat pembajakan konten audio visual, dan kali ini uji coba modul difokuskan pada peningkatan literasi digital masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Dr. Daniel Susilo, Dosen Lektor Kepala sekaligus peneliti utama yang merupakan lulusan pasca doktoral dari Vrije University Amsterdam dan saat ini menjabat sebagai Research Fellow Kemdikbudristektional University Malaysia, menyatakan bahwa Makassar dipilih karena perannya yang penting sebagai pusat pertumbuhan media dan budaya di Kawasan Timur Indonesia.
“Setelah memvalidasi model kami dengan para pakar dan stakeholder industri di Jakarta, kini saatnya kami menguji coba secara langsung di tengah masyarakat, dan Makassar adalah kota kunci untuk itu,” kata Daniel Susilo yang juga aktif sebagai Pengurus Pusat ASPIKOM.
Modul yang diuji merupakan bagian dari Model LAP (Literasi-Apresiasi-Preventif) yang dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran akan hak cipta, memupuk apresiasi terhadap karya film, dan mencegah konsumsi konten bajakan di kalangan generasi Z dan milenial.
Dr. Hilarius Bambang Winarko bertindak sebagai pemateri utama dalam kegiatan edukatif ini, menyampaikan materi penting seputar hak cipta dan etika digital kepada peserta yang terlibat aktif dalam diskusi dan permainan interaktif seputar konten bajakan.
Dr. Dandi Darmadi yang memfasilitasi kegiatan ini menyatakan bahwa pendekatan edukatif yang partisipatif terbukti mampu membangun antusiasme tinggi di kalangan peserta, menjadikan literasi hak cipta bukan sekadar teori tapi pengalaman yang membekas.
Sementara itu, Dr. Endik Hidayat, peneliti BRIN yang juga anggota tim, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses riset berbasis kebijakan seperti ini karena dampaknya bisa langsung dirasakan dan membentuk perilaku digital yang bertanggung jawab.
Menurut tim peneliti, keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini di Makassar akan menjadi dasar kuat untuk replikasi program di berbagai kota lain di Indonesia, dengan target membangun budaya apresiatif dan legal terhadap karya sinema nasional.
Makassar
| Ibu Bripda AZ Angkat Suara: Anak Saya Korban, Bukan Pelaku Pemerasan! |
|
|---|
| Ketua RW Batua Makassar Penjaga Kampung dari Ancaman Banjir dan Sampah |
|
|---|
| BPM Siapkan Rp700 Juta untuk Persiapan Pemilihan Ketua RT/RW |
|
|---|
| Menag RI Nasaruddin Umar Silaturahmi Tokoh Lintas Agama di Sulsel |
|
|---|
| Final Piala Gubernur Wajo vs Sidrap, Intip Statistiknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Literasi-Digital-Anti-Pembajakan-cgnj.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.