Operasi Patuh 2025
Didominasi Pelajar, 1.366 Pelanggaran Terjaring Operasi Patuh Luwu
Selama Operasi Patuh Pallawa 2025 di Luwu, 1.366 pelanggaran tercatat. Helm dan SIM jadi pelanggaran terbanyak.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Pelanggaran lalu lintas di Luwu melonjak selama Operasi Patuh Pallawa 2025.
Selama 14 hari operasi, petugas menindak 1.366 pelanggaran.
Jumlah ini naik drastis dibanding 2024 hanya mencatat 666 pelanggaran.
Tilang manual mendominasi dengan 503 perkara.
Sementara teguran mencapai 791 kasus.
Pelanggaran paling banyak dilakukan usia 16-20 tahun.
Pada 2024, usia ini mencatat 112 pelanggaran, di 2025 melonjak jadi 331 pelanggaran.
Disusul usia 21-25 tahun, dari 20 kasus pada 2024 naik jadi 122 pelanggaran pada 2025.
Usia 26-30 tahun tercatat 30 pelanggar, naik dari 10 kasus tahun lalu.
Usia 31-35 tahun mencatat 20 pelanggaran pada tahun ini.
Pelanggaran terekam kamera ETLE mobile turun drastis dari 297 perkara menjadi 72 perkara.
ETLE statis tidak mencatat pelanggaran sama sekali.
Jenis pelanggaran paling banyak adalah pengendara sepeda motor tidak memakai helm SNI, sebanyak 345 kasus.
Diikuti pengendara tanpa SIM, sebanyak 278 kasus.
Mayoritas pelanggar berusia 16-25 tahun dan didominasi pelajar serta mahasiswa.
Emak-emak dan Pelajar Paling Banyak Langgar Aturan di Operasi Patuh Maros |
![]() |
---|
Pelajar Maros Tak Diampuni, Tidak Punya SIM Langsung Ditilang Polisi |
![]() |
---|
4 Hari 87 Pengendara Ditindak di Wajo, 8 Anak di Bawa Umur |
![]() |
---|
Alphard Hitam Nunggak Pajak Rp40 Juta, Kena Razia di Losari Makassar |
![]() |
---|
Operasi Patuh di Makassar: Pelanggar Didominasi Motor, Alphard Juga Kena Pajak Rp40 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.