Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras Medium di Luwu Naik Rp16 Ribu, Dinas Perdagangan Minta Bulog Salurkan Stok ke Pasar

Harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang biasanya dibandrol Rp12.500 kini naik Rp16.000.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI
: BERAS - Pedagang di Pasar Tradisional Modern Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Harga beras mengalami lonjakan di sejumlah pasar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang biasanya dibandrol Rp12.500 kini naik Rp16.000. 

Disperindag Sulsel Akui Kenaikan Harga Beras Luwu dan Enrekang

Harga beras medium dan premium di beberapa wilayah Sulawesi Selatan mengalami kenaikan. 

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Rahayu Juwita, saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (22/7/2025).

Ia mengatakan, beras medium memiliki harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 dan beras premium Rp14.900.

Kenaikan tersebut terjadi di beberapa titik, namun secara umum harga masih tergolong stabil.

"Memang ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan, seperti di Kabupaten Luwu itu mencapai Rp16.000. Tapi di tempat lain masih aman, bahkan ada yang masih di angka Rp12.000–13.000,” katanya.

Ia mengaku, kenaikan harga tersebut dipicu oleh penyerapan besar-besaran gabah petani oleh Bulog

“Saat ini hampir semua gabah petani dibeli oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Jadi memang stok di masyarakat berkurang karena sebagian besar masuk ke gudang Bulog,” katanya.

Selain itu, Bulog baru saja kembali melepas beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), yang menjadi pilihan utama masyarakat menengah ke bawah. 

Sementara untuk beras premium, lanjut Rahayu, dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas.

“Data yang masuk hari ini menunjukkan situasi masih aman. Kecuali di Kabupaten Enrekang dan Luwu yang harga berasnya tercatat Rp17.000 per kilogram,” ungkapnya.

Namun, ia memprediksi harga beras kemungkinan akan kembali turun dalam waktu dekat. 

Pasalnya, Agustus mendatang diperkirakan akan berlangsung panen raya di sejumlah daerah.

“Kalau asumsi kami, kemungkinan harga akan turun karena akan ada panen raya. Sekarang saja hampir tidak ada lagi penjual dari rumah ke rumah di kampung, karena seluruh gabah sudah terserap Bulog,” jelasnya.

 

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved