Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makan Bergizi Gratis

57 Ribu Siswa di Luwu Butuh MBG Tapi hanya 1 Dapur Beroperasi, Disdik: Rasio Jauh dari Kebutuhan

Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi, mengatakan saat ini Pemkab baru mengusulkan pembangunan tiga dapur MBG.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Sauki
MAKAN BERGIZI - Kepala Satgas Percepatan MBG di Bone, Edy Saputra Syam (kiri) saat meninjau dapur MBG di Lamuru dan Kadis Pendidikan Luwu, Andi Palanggi (kanan). Andi Palanggi menyebut MBG di Luwu akan mulai berjalan sekitar 45 hari ke depan dapur ini bisa mulai beroperasi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan dapur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hingga kini, rasio ketersediaan dapur dengan jumlah siswa dinilai masih jauh dari kebutuhan.

Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi, mengatakan saat ini Pemkab baru mengusulkan pembangunan tiga dapur MBG.

Lokasinya berada di Belopa, Suli, dan Bajo Barat.

“Semua masih dalam tahap pematangan lahan dan peninjauan lapangan oleh Kementerian PUPR. Kalau tidak ada hambatan, sekitar 45 hari ke depan dapur ini bisa mulai beroperasi,” kata Palanggi, Selasa (30/9/2025).

Menurut Palanggi, kebutuhan dapur MBG di Luwu mencapai sedikitnya 22 unit agar dapat melayani lebih dari 57 ribu siswa PAUD hingga SMP secara merata.

Namun, sejauh ini baru ada satu dapur berbasis yayasan yang beroperasi dan tiga dari usulan Pemkab yang masih menunggu pembangunan.

“Kalau dibandingkan dengan jumlah sekolah dan siswa, rasio ini masih sangat jauh. Satu dapur hanya bisa melayani sekitar 3.000 siswa dengan jarak tempuh maksimal 30 menit,” jelasnya.

Baca juga: Siswa SMPN 8 Palopo Temukan Ayam Berdarah di Menu Makan Bergizi Gratis

Palanggi merinci, dapur MBG di Belopa akan dibangun di depan kantor Dinas Perhubungan, sedangkan dapur Bajo Barat di Saronda, samping Kantor Urusan Agama (KUA).

Adapun dapur MBG di Suli menuai keluhan lantaran bangunannya diduga bekas sarang burung walet.

"Saya sudah dengar kabar itu, tapi perlu ditinjau lebih lanjut oleh tenaga kesehatan untuk memastikan higienitasnya,” ujarnya.

Anggota DPRD Luwu, Zulkifli, mengingatkan aspek kebersihan dan kelayakan dapur MBG atau dapur SPPG harus menjadi prioritas utama.

“Kami minta pemerintah daerah proaktif mengawasi. Dapur harus memenuhi standar, bahan makanan harus segar, sarana prasarana memadai, termasuk ketersediaan peralatan pendingin. Jangan main-main, ini menyangkut keselamatan anak-anak,” tegas legislator Partai Golkar itu.

Baca juga: Tempe MBG SMAN 5 Kajang Bulukumba Diperiksa, Penyedia Bantah Ada Ulat

Program MBG diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi siswa, tetapi juga memberi rasa aman bagi orang tua.

Menurut Wakil Ketua I DPRD Luwu Itu, tantangan utama Pemkab kini adalah memastikan dapur MBG di Luwu siap beroperasi sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan.

"Ini juga menjadi bagian untuk diperhatikan, jangan sampai makan sudah basi saat disajikan di siang hari, karena dimasak saat malam. Nanti DPRD akan mengagendakan khusus jika ada masalah yang krusial di MBG seperti ini," bebernya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved