485 Kasus TBC Ditemukan di Takalar Hingga Juli 2025, Dinkes: Bisa Lebih Banyak Lagi
Pada tahun 2023 tercatat 867 kasus TBC ditemukan di Takalar, dengan pasien sembuh 832 dan meninggal 35.
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Takalar, Hajil Muhammad mengungkap jumlah kasus Tuberkulosis atau TBC di Takalar tergolong masih tinggi.
Pada tahun 2023, tercatat 867 kasus TBC, dengan pasien sembuh 832 dan meninggal 35.
Kemudian tahun 2024, turun sedikit, dengan 864 kasus, dengan pasien sembuh 836 dan meninggal 28.
Adapun tahun 2025, sampai Juli, sudah ditemukan 485 kasus, dengan status sementara dirawat 408, sembuh 14, dan meninggal 8.
"Angka kasus ini kemungkinan lebih banyak, mengingat kurangnya kesadaran masyarakat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala TBC," kata Hajil.
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini menyerang paru-paru, dan organ lain, seperti otak, tulang, dan kelenjar bening.
Baca juga: 117 Pasien TBC Dirawat di RSUD Tenriawaru Bone Sepanjang 2025, Paling Banyak Laki-laki
TBC termasuk penyakit menular. Mycobacterium tuberculosis menyebar melalui udara dari batuk dan bersin dari penderita.
Gejala umum TBC adalah batuk terus-menerus, demam dan meriang, penurunan berat badan, keringat malam, sesak nafas, dan batuk berdarah.
Hajil mengungkapkan bahwa untuk mengetahui seseorang terkena TBC, perlu dilakukan screening.
"Uji laboratorium terhadap dahaknya," katanya.
Untuk mencegah penularan, diberikan terapi dan vaksin TBC kepada keluarga penderita.
"Keluarganya diedukasi dengan pemberian terapi tuberculosis atau PTT. Kemudian divaksin," katanya.
TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan jangka panjang selama enam bulan.
"Bisa sembuh dengan catatan disiplin berobat dalam jangka 6 bulan," ucapnya.
Baca juga: Kasus TBC Tinggi, Sulsel Masuk 8 Besar Nasional
Kabupaten Takalar memiliki 21 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 17 puskesmas, 3 RSUD, dan RS swasta.
Setiap fasilitas kesehatan memiliki target penemuan kasus setiap tahunnya.
Penentuan target temuan ini berdasarkan jumlah penduduk dalam wilayah administrasi fasilitas kesehatan.
Pada 2024, Puskesmas Polongbangkeng menjadi faskes yang menemukan kasus TBC terbanyak dengan 69 kasus dari target 81 kasus.
Untuk level rumah sakit, RSUD Padjonga Daeng Ngalle menjadi yang terbanyak dengan 200 kasus dari target 170 kasus.
Direktur RSUD Padjonga Daeng Ngalle, dr Ruslan Ramli menjelaskan bahwa pasien TBC tersebut banyak dari rujukan puskemas.
Ia juga mengatakan bahwa penanganan penyakit TBC dilakukan secara khusus karna ini memang program nasional untuk menanggulangi TBC.
"Ada program khusus, ada penanganan khusus. Kalau kita sendiri punya ruang an khusu penanganan penyakit infeksi, namanya ruangan asalea," ucapnya.(*)
Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye Segera Perbaiki Jembatan Puntodo Laikang, Anggaran Rp167 Juta |
![]() |
---|
47 Persen APBD Perubahan Takalar untuk Program Warga Miskin, Firdaus Daeng Manye: Prioritas! |
![]() |
---|
Bupati Firdaus: Digitalisasi Kunci Percepatan Pembangunan Takalar |
![]() |
---|
AMT Desak BK DPRD Takalar Proses Pelanggaran Etik Politisi Gerindra Israwati |
![]() |
---|
Bupati Takalar: BTS 4G Telkomsel Buka Peluang Wisata dan Usaha Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.