Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jejak Dualisme Ormas dan Partai di Sulawesi Selatan, KNPI Masih Pecah 

Dualisme organisasi menjadi bagian sejarah dalam perjalanan politik dan organisasi masyarakat di Sulawesi Selatan. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Ilustrasi by AI
DUALISME TAK KUNJUNG USAI- Ilustrasi by AI, Jumat (18/7/2025), dualisme organisasi menjadi bagian sejarah dalam perjalanan politik dan organisasi masyarakat di Sulawesi Selatan sejak tahun 2014 lalu. Dualisme Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan masih berlangsung hingga saat ini, tahun 2025.  

Sehingga, dualisme pun tak sampai ke Sulsel. 

Munas bersama pun digelar di Bali. 


PPP 

Konflik dualisme Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang bersumber dari pusat (antara kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz) telah menjalar hingga Sulawesi Selatan

Kedua kubu secara bersamaan mengadakan Muswil di Makassar sekitar awal 2016, masing‑masing mereka menilai Muswil pihak lain tidak sah secara hukum dan AD/ART organisasi 

Kubu Romahurmuziy menggelar Muswil yang menghasilkan pemilihan H. Muhammad Aras sebagai Ketua DPW PPP Sulsel. 

Sementara kubu Djan Faridz melalui keputusan PTUN Jakarta Timur menyatakan kepengurusan kubu Romahurmuziy (termasuk Aras) tidak sah dan menunjuk Taufiq Zainuddin sebagai ketua pelaksana tugas provinsi Sulsel 

Akhirnya, konflik ini berakhir saat Muktamar Islah di Asrama Haji Pondok Gede 2016 lalu. 


KNPI Sulsel 

Dualisme KNPI tidak hanya terjadi di Makassar atau Sulsel, tetapi berawal dari tingkat pusat dan menjalar hingga ke provinsi, kabupaten/kota, bahkan kecamatan. 

Sebab utama berupa keberadaan dua kubu mengklaim legitimasi organisasi KNPI berdasarkan AD/ART dan struktur kepengurusan mereka masing-masing.

Pada 2016, OKP seperti MPI dan GPPI Sulsel menegaskan dukungan kepada kepemimpinan KNPI yang sah di bawah Fahd A. Rafiq, dan menolak Musda tandingan di Hotel Singgasana yang tidak sesuai mandat mereka.

Setelah Musda itu, kubu Fahd mereda di Sulsel yang dipimpin oleh Yasir Mahmud. 

Dualisme kembali terjadi ketika Kongres Pemuda di Bogor menghasil dualisme kembali antara kubu Haris Pertama dan Noer Fajrieansyah tahun 2019 lalu. 

Dualisme pun terjadi hingga ke Sulsel. 

Ketua KNPI Sulsel versi Haris Pertama adalah Arham Basmin. 

Sementara itu, Ketua KNPI Sulsel Noer Fajrieansyah adalah Nurkanita Kahfi. 

Hingga, saat ini, dualisme ini masih terjadi Sulsel. 

Bedanya, Arham sudah diganti oleh Surahman Batara. 

Dualisme ini juga terjadi di Makassar antara Syamsul Bahri Majjaga (Plt Ketua KNPI Makassar) dan Baso Muhammad Ikram. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved