Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur 

Chromebook Sulsel Lemot

Salah satunya diungkapkan oleh pengusaha komputer lokal, Yusman Wahab, yang sering menerima keluhan dari para guru.

Editor: Sudirman
ist
CHROMEBOOK - Pembagian chromebook disejumlah sekolah di Sulsel banyak dikeluhkan guru. Banyak guru kesulitan mengoperasikan perangkat tersebut. 

Banyak daerah di Bulukumba belum tersambung dengan jaringan kabel optik dan masih mengandalkan jaringan GSM, cenderung tidak stabil dan bergantung pada kondisi cuaca.

Pengadaan Chromebook di Bulukumba sejak 2021 hingga 2025, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan.

Namun, saat ini pengadaan tersebut tengah dalam proses penanganan kasus di tingkat kementerian.

Chromebook Takalar

Puluhan sekolah di Takalar menerima bantuan laptop Chromebook dari Kemendikbudristek pada tahun anggaran 2020-2021.

Bahkan, beberapa sekolah tercatat menerima bantuan sebanyak dua kali.

“Dua kali dapat, 15 buah setiap pengadaannya. Jadi jumlah totalnya 30 unit,” kata Kepala SMP Satu Atap (Satap) Takalar, Ahsan Lala, Rabu (16/7).

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Mangarabombang, Muhammad Jufri mengatakan ada 15 buah laptop yang ia terima.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Takalar, Rachmadi, menyatakan, berdasarkan data tercatat di dinas, terdapat tujuh pengadaan Chromebook bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Pengadaan melalui DAK hanya tujuh sekolah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebagian besar bantuan justru disalurkan langsung dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek, tanpa melalui Dinas Pendidikan.

“Serah terimanya langsung dari PT Medika Mentari Dimensi ke sekolah,” Jufri menambahkan.

Meski sebagian besar perangkat berfungsi dengan baik hingga saat ini, Ahsan Lala mengungkapkan ada satu unit laptop mengalami masalah pada sistem operasinya.

Sayangnya, saat ia mencoba melaporkan ke penyedia maupun ke kementerian, ia justru mengalami kebingungan.

“Saya tanya ke penyedia, disuruh ke Kementerian. Saya tanya ke Kementerian, disuruh balik lagi ke penyedia. Saya merasa seperti dipingpong,” katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved