Headline Tribun Timur
Chromebook Sulsel Lemot
Salah satunya diungkapkan oleh pengusaha komputer lokal, Yusman Wahab, yang sering menerima keluhan dari para guru.
SMP Muhammadiyah
Sejak pandemi Covid-19 melanda, perubahan dalam dunia pendidikan terasa begitu nyata.
Salah satu bentuk adaptasi datang melalui bantuan 10 unit Chromebook dari Kemendikbudristek (2020-2021), yang kini masih digunakan di SMP Muhammadiyah 13 Makassar.
Meski jumlahnya terbatas, perangkat ini menjadi penopang penting dalam berbagai aktivitas digital sekolah.
Chromebook digunakan saat ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), pelatihan teknologi informasi, hingga membantu guru dalam penginputan nilai rapor secara digital.
Rahmatia, salah satu guru di sekolah tersebut, mengaku perangkat ini sangat membantu dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
“Kami manfaatkan semaksimal mungkin. Siswa pakai saat ujian dan pelatihan IT, sementara guru gunakan saat mengajar dan administrasi,” ungkapnya.
Ia mengakui belum ada pendampingan teknis dari pemerintah, namun tim IT sekolah bergerak mandiri memberikan pelatihan.
Harapannya, jumlah perangkat bisa ditambah agar pemanfaatannya lebih merata.
“Kalau bisa, ditambah minimal sepertiga dari jumlah siswa,” ujarnya.
Bukan hanya guru, siswa pun merasakan langsung manfaatnya. Aisyah, siswi kelas 8, menyebut pengalaman menggunakan Chromebook sangat membantu saat ujian.
“Waktu ANBK, lancar sekali karena internetnya juga bagus. Tapi karena jumlah Chromebook cuma 10, kami harus gantian. Semoga bisa ditambah,” harapnya.
Di tengah keterbatasan, semangat digitalisasi di SMP Muhammadiyah 13 Makassar terus tumbuh, membuktikan teknologi bisa menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif.
SMAN 9 Makassar
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Makassar telah mengoperasikan Chromebook sebagai sarana pendukung kegiatan belajar mengajar bagi guru dan peserta didik.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.