Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

117 Pasien TBC Dirawat di RSUD Tenriawaru Bone Sepanjang 2025, Paling Banyak Laki-laki

Total terkonfirmasi selama 2025 yakni 117 kasus TBC terdiri dari laki laki sebanyak 67 orang dan perempuan 50 orang dirawat di RSUD Tenriawaru Bone.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Alfian
Dokumen Pribadi/Junaedi
KASUS TBC - Humas RSUD Tenriawaru Bone, Junaedi. Sepanjang periode 2025 RSUD Tenriawaru Bone terima pasien TBC sekira 117 orang.  

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru mengaku selama periode 2025 pihaknya menangani sekira 117 orang yang terkena kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Bone

Hal tersebut diungkapkan Humas RSUD Tenriawaru Bone, Junaedi saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Jumat (18/7/2025). 

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru, tetapi juga bisa memengaruhi organ lain seperti tulang, kelenjar getah bening, dan sistem saraf.

Total terkonfirmasi selama 2025 yakni 117 kasus TBC terdiri dari laki laki sebanyak 67 orang dan perempuan 50 orang dirawat di RSUD Tenriawaru Bone.

Junaedi mengaku rentan usia yang terkena TBC di Bone mulai usia 5 tahun. 

"Untuk rentan usia yang ditangani itu mulai dari 5-4 tahun itu ada sekitar 12 orang. Sementara untuk usia 24- 34 tahun itu ada sekitar 30 orang," jelasnya. 

Salah satu yang menjadi faktor utama dalam penularan penyakit ini ialah karena faktor keturunan. 

"Rata rata faktor bawaan dari lahir atau penularan orang tua," tandasnya. 

Baca juga: Kasus TBC Tinggi, Sulsel Masuk 8 Besar Nasional

Dinkes Sebut Masyarakat Masih Minim Kesadaran 

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone,drg Yusuf saat dikonfirmasi mengaku penularan TBC tidak mengenal batas usia. 

Menurutnya, semua kalangan bisa saja terkontaminasi oleh penyakit tersebut. 

"Jadi ini penyakit TBC tidak mengenal usia, semua bisa kena. Pokoknya siapapun beresiko terkena diruang pernapasan," akuinya. 

Selain itu, drg Yusuf mengaku pihaknya juga sering melakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. 

"Kami sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya mencari sumber penyakit, yakni mereka yang sudah duluan menderita. Supaya tidak ditularkan ke orang lain," bebernya. 

Dirinya juga mengaku gencar melaksanakan program vaksinasi. 

"Jadi mulai bayi itu ada namanya program vaksinasi BCG itu pencegahan TBC. Jadi harus dimaksifkan pemeriksaan nya,"sebutnya.

"Yang jelas itu masalah utama kita, penanggulangan TBC itu," sambungnya. 

Yusuf juga mengaku salah satu yang menjadi kendala dalam penanggulangan TBC di Bone ialah karena minimnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri. 

"Masih rendahnya kesadaran masyarakat kita untuk memeriksakan diri, nah kalau tidak diobati justru itu yang menjadi sumber penularan penyakit baru," akuinya. 

Kemudian wilayah Kabupaten Bone yang luas, sehingga membuat pihaknya kesulitan untuk menjangkau semua. 

"Bone itu penduduknya banyak, wilayahnya luas dan tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri juga masih rendah," tandasnya. 

Untuk diketahui, Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam delapan besar provinsi dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi di Indonesia.

Data ini terungkap dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 digelar Kementerian Dalam Negeri secara daring, awal Juli 2025.

Delapan provinsi dengan beban kasus TBC tertinggi secara nasional yaitu, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Khusus Sulsel, cakupan penemuan kasus baru per 1 Juli 2025 baru mencapai 29 persen, jauh dari target nasional sebesar 90 persen. 

Berdasarkan data dalam rapat tersebut, estimasi kasus TBC di Kota Makassar mencapai 7.970 kasus, namun baru 4.228 kasus yang ditemukan.

Di Kabupaten Bone, dari estimasi 4.560 kasus, baru 792 kasus yang terdeteksi.

Sementara di Kabupaten Gowa, dari 3.403 kasus diperkirakan, baru 807 kasus ditemukan dan ditangani.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved