Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SPMB 2025

Warga Las Pagar SMAN 21 Makassar, Protes Calon Siswa Domisi BTP Tidak Diterima

Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi warga BTP ini kemudian membentangkan spanduk bertuliskan mempertanyakan soal SPMB SMAN 21 Makassar.

|
TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
MURID BARU - Warga BTP segel pagar SMA 21 Makassar dengan las besi. Selasa (15/7/2025). Kordinator aksi, Junaedi mengatakan alasan mereka menyegel pagar sekolah itu karena belum menemukan solusi dari pihak sekolah maupun Disdik terkait calon murid yang tidak diterima disekolah tersebut. 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) menggelar aksi unjuk rasa di SMA 21 Makassar.

Pantauan Tribun-Timur.com, Selasa (15/7/2025) sore, warga yang kesal anaknya tidak diterima di sekolah itu kemudian nekat menyegel pagar sekolah dengan las besi.

Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi warga BTP ini kemudian membentangkan spanduk bertuliskan mempertanyakan soal Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dilakukan SMA 21 Makassar.

Selain itu, belasan personil dari Polsek Tamalanrea dan TNI, mengawal aksi unjuk rasa ini.

Kordinator aksi, Junaedi mengatakan alasan mereka menyegel pagar sekolah itu karena belum menemukan solusi dari pihak sekolah maupun Disdik terkait calon murid yang tidak diterima disekolah tersebut.

"Karena tidak ada solusi, kasihan anak-anak yang dekat dari sekolah tapi tidak diterima, mereka mau sekolah dimana?,"ucap Junaedi saat ditemui di depan Gerbang SMA 21 Makassar. Selasa (15/7/2025) sore.

Baca juga: Merasa Dibohongi, Warga BTP Boikot MPLS SMAN 21 Makassar

Ia juga menduga kalau ada oknum yang mempermainkan proses masuk di sekolah tersebut.

"Ada oknum yang bermain dibelakang, ada titipan anggota dewan dan lain-lain, sehingga seharusnya anak-anak yang dekat bisa sekolah disini, tapi karena ada titipan menjadi tidak dapat sekolah,"tuturnya.

Menurutnya, penyegelan sekolah menggunakan las tersebut, sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pihak sekolah dan Disdik Sulsel.

Ia juga menegaskan baru akan melepaskan las besi tersebut jika sudah ada solusi yang diberikan pihak sekolah maupun Disdik nantinya.

"Apabila sudah ada solusi dari pihak kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan Sulsel,"ucapnya.

Terpisah, Warga BTP, Andi Emmang menyebutkan kalau mereka sudah melakukan dua kali unjuk rasa.

Ia juga menyampaikan kalau kembali melakukan aksi unjuk rasa, karena belum menemukan solusi soal murid yang tidak diterima di SMA 21 Makassar.

"Sehingga masyarakat kecewa, karena apa yang disampaikan saat sosialisasi itu tidak sesuai,"tuturnya.

Menurutnya, saat sosialisasi yang dilakukan oleh Disdik Sulsel itu, terdapat 40 kuota dalam satu rombel.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved