SPMB 2025
Merasa Dibohongi, Warga BTP Boikot MPLS SMAN 21 Makassar
Warga BTP protes Disdik Sulsel soal perubahan juknis penerimaan siswa SMA 21 Makassar tanpa pemberitahuan.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Puluhan warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Senin (14/7/2025) sore.
Massa yang menamakan diri sebagai Aliansi Warga BTP ini sebelumnya lebih dulu melakukan unjuk rasa di SMAN 21 Makassar.
Akibat aksi tersebut, kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 21 Makassar terhenti.
Massa menolak adanya perubahan petunjuk teknis (juknis) dari Disdik Sulsel yang dinilai dilakukan secara sepihak, tanpa sepengetahuan masyarakat, meski sebelumnya telah dilakukan sosialisasi.
Koordinator aksi, Andi Emmang, mengungkapkan saat sosialisasi Disdik Sulsel menyampaikan bahwa terdapat 12 rombongan belajar (rombel) dengan daya tampung 480 siswa.
Namun, saat pelaksanaan tes masuk, pihak sekolah tiba-tiba menetapkan kuota hanya 36 siswa per rombel.
"Kalaupun ada perubahan juknis saat itu, harusnya pihak sekolah memanggil masyarakat kembali, bahwa ada perubahan juknis," ujarnya.
"Tetapi penyampaiannya tidak ada, sehingga kami datang ke Disdik untuk menagih janji 40 siswa dalam satu rombel. Sampai saat ini kami juga tidak percaya ada perubahan juknis itu," lanjutnya.
Baca juga: SPMB SMA Sulsel 2025 Masuki Tahap Akhir, 13 Ribu Orang Berpotensi Tak Tertampung
Ia menegaskan bahwa Aliansi Warga BTP akan terus menggelar aksi unjuk rasa, bahkan mengancam memboikot SMA 21 Makassar.
"Dan menghentikan proses MPLS sampai ada titik temu, karena kami merasa dibohongi saat sosialisasi itu," tegas Emmang.
Ia menyebutkan, berdasarkan aduan masyarakat, terdapat puluhan calon siswa yang gagal melanjutkan pendidikan di SMAN 21 Makassar.
"Yang menyampaikan aduannya saja ke aliansi warga BTP ini ada sekitar 40 orang," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang SMA Disdik Sulsel, Muhammad Nurkusuma, mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah mengusulkan kuota 40 siswa per rombel kepada Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP).
"Tapi balai besar mengatakan tetap komitmen pada 36 siswa dalam satu rombel," ucapnya.
Ia menyebutkan, sosialisasi yang dilakukan pihaknya hanya bersifat awal.
Baca juga: Anaknya Gagal Masuk SMA Favorit, Warga Antang Blokir Jalan ke SMA Negeri 12 Makassar
Diduga Wajib Beli Seragam Rp300-479 Ribu, 2 SMP Negeri di Takalar Diprotes Wali Murid |
![]() |
---|
858 Kuota SMP di Makassar Kosong, 20 Sekolah di Makassar Masih Buka Pendaftaran |
![]() |
---|
'Tolong Dulu Kasi Masuk Keponakanta', Curhat Appi Soal Titipan Siswa di SPMB 2025 |
![]() |
---|
Sama-sama di RW 18 Tapi Tak Lolos Masuk SMAN 21 Makassar, Emak-emak BTP Demo: Tolong Pak Gubernur! |
![]() |
---|
Warga Las Pagar SMAN 21 Makassar, Protes Calon Siswa Domisi BTP Tidak Diterima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.