Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahun Ajaran Baru

ASN Laki-laki di Luwu Diimbau Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

Bupati Luwu imbau ASN laki-laki antar anak di hari pertama sekolah, dukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia demi pengasuhan yang lebih inklusif.

Humas Pemkab Luwu
ANAK SD – Momen seorang anak SD mencium tangan Bupati Luwu, Patahuddin, saat perayaan Hardiknas di Lapangan Andi Djemma, Kota Belopa, Jumat (2/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengimbau seluruh ayah berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengantar anaknya pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025).

Imbauan ini dikeluarkan dalam rangka mendukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), menyusul terbitnya Surat Edaran BKKBN Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 613/PK.01.01/J22/2025 tertanggal 10 Juli 2025.

Surat edaran tersebut mendorong keterlibatan ayah mengantar anak ke sekolah bertepatan dengan awal tahun ajaran baru 2025/2026.

Tujuannya untuk meningkatkan peran aktif ayah dalam pengasuhan anak, khususnya pada momen penting seperti hari pertama sekolah.

Kepala Bagian Umum Setda Luwu, Imran, mengatakan Bupati Luwu Patahuddin telah mengeluarkan imbauan khusus kepada seluruh ASN laki-laki yang telah memiliki anak.

“Pak Bupati meminta ASN laki-laki yang punya anak agar mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah sebagai bentuk partisipasi dalam Gerakan Ayah Teladan Indonesia,” kata Imran, Minggu (13/7/2025).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Luwu, Masling, menyebut program GATI merupakan pendekatan baru dalam pengasuhan anak yang lebih holistik dan humanis.

“Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak maupun pendampingan remaja. Selama ini, pengasuhan sering dianggap tanggung jawab ibu, padahal ayah juga punya peran penting dalam tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Ia menambahkan, kehadiran ayah dalam keluarga bisa memberi dampak positif terhadap perkembangan anak, baik secara psikologis maupun sosial.

“Bagi anak-anak yatim yang tidak memiliki ayah, tentu tidak menjadi masalah jika diantar oleh ibunya,” akunya.

Kampanye ini, sambung Masling, menjadi bagian dari upaya BKKBN dalam memperkuat peran keluarga sebagai unit terkecil dalam membentuk generasi sehat, tangguh, dan berdaya saing.(*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana


Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved