Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tragedi Luwu, Balita Meregang Nyawa Dipukul Sapu dan Balok Kekasih Ibunya

Tragedi memilukan mengguncang Luwu, Sulsel. Balita berusia 2 tahun 9 bulan meregang nyawa setelah diduga dianiaya pacar ibunya sendiri.

Tribunnews.com/Muh. Sauki Maulana
BALITA TEWAS – Penyidik Satreskrim Polres Luwu Iptu Ibnu Robbani mengangkat barang bukti berupa sapu dan balok kayu yang digunakan R (28) untuk memukul MA (2) hingga meregang nyawa. R mengaku memukul korban dengan gagang sapu dan balok kayu. 

Ringkasan Berita:
  • Seorang balita berusia 2 tahun 9 bulan, MA, asal Lamunre, Belopa Utara, Luwu, Sulsel, tewas setelah diduga dianiaya R (28), pacar ibunya.
  • Pelaku mengaku memukul korban dengan gagang sapu dua kali dan balok kayu satu kali.
  • Kasat Reskrim Polres Luwu, Iptu Ibnu Robbani, menyebut pelaku sempat menenggak minuman keras jenis ballo sebelum kejadian.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Balita 2 tahun 9 bulan asal Lamunre, Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tewas setelah diduga dianiaya R (28), pacar ibunya.

Luwu berjarak sekitar 400 km dari Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulsel

R mengaku memukul korban dengan gagang sapu dan balok kayu.

Kasat Reskrim Polres Luwu, Iptu Ibnu Robbani, menyebut pelaku sempat menenggak minuman keras jenis ballo sebelum kejadian.

“Motif awal karena kesal terhadap korban. Emosi pelaku meledak setelah minum ballo,” jelas Ibnu, Senin (25/7/2025).

Dalam kesaksiannya di hadapan penyidik, R mengaku tega memukul korban dengan gagang sapu dan sebilah balok kayu.

Kasat Reskrim Polres Luwu, Iptu Ibnu Robbani, mengungkapkan terduga pelaku sempat meminum minuman keras jenis ballo.

“Dugaan awal motif pelaku karena kesal terhadap korban. Kami melihat pelaku mungkin memiliki emosi yang meledak-ledak,” ungkap Ibnu Robbani saat ditemui di ruangannya, Senin (24/7/2025) sekitar pukul 17.07 Wita.

Menurut Ibnu Robbani, R mengakui sebelumnya pernah melakukan kekerasan fisik terhadap korban.

Baca juga: Motif Terduga Pelaku Aniaya Balita di Luwu Hingga Tewas, Kesal karena Korban Buang Air Besar

Emosi Tersulut Masalah Sepele

Di hadapan penyidik Satreskrim Polres Luwu, R hanya bisa tertunduk lesu.

Ia digiring dari ruang tahanan menuju ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

R terlihat mengenakan baju putih dengan kopiah berwarna dominan hitam.

Saat tiba di ruang penyidik, ia menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

Fakta lain terungkap, tindak kekerasan sebelumnya juga pernah dilakukan R terhadap korban. Ia mengaku pernah melakukan kekerasan fisik ringan di hadapan ibu kandung korban.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved