Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bapak-bapak, Emak-amak, Anak-anak Parepare Cari Kerang Laut karena Dipercaya Obat Penyakit Kuning

Pemandangan di pesisir Cempae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlihat tidak biasa pada Jumat (4/7/2025) sore. Saat matahari mulai

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Edi Sumardi
Bapak-bapak, Emak-amak, Anak-anak Parepare Cari Kerang Laut karena Dipercaya Obat Penyakit Kuning - 20250704-Kerang-Laut-di-Parepare.jpg
TRIBUN TIMUR/RACHMAT ARIADI
AMBIL KERANG - Seorang bocah memperlihatkan kerang diambilnya di pesisir Cempae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (4/7/2025) sore. Kerang tersebut untuk dikonsumsi keluarganya.
Bapak-bapak, Emak-amak, Anak-anak Parepare Cari Kerang Laut karena Dipercaya Obat Penyakit Kuning - 20250704-Ibu-ibu-Cari-Kerang-di-Parepare.jpg
TRIBUN TIMUR/RACHMAT ARIADI
CARI KERANG - Dua perempuan sedang mencari kerang di pesisir Cempae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (4/7/2025) sore. Kerang tersebut untuk dikonsumsi keluarganya.
Bapak-bapak, Emak-amak, Anak-anak Parepare Cari Kerang Laut karena Dipercaya Obat Penyakit Kuning - 20250704-2-Ibu-ibu-Cari-Kerang-di-Parepare.jpg
TRIBUN TIMUR/RACHMAT ARIADI
CARI KERANG - Dua perempuan sedang mencari kerang di pesisir Cempae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (4/7/2025) sore. Kerang tersebut untuk dikonsumsi keluarganya.

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi

PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemandangan di pesisir Cempae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlihat tidak biasa pada Jumat (4/7/2025) sore.

Saat matahari mulai menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat, sejumlah warga terlihat sedang menyusuri pesisir laut yang sedang surut sambil menenteng karung dan ember.

Mereka sedang mencari Kajaja atau biasa dikenal dengan kerang laut.

Nelayan pria, emak-emak hingga anak-anak terlihat sangat serius menggali pasir laut.

Ada juga yang menggunakan sendok dan menyelam langsung ke dasar laut.

Setelah Kajaja yang bersembunyi di bawah pasir laut didapatkan, mereka memasukkannya di dalam karung atau ember yang sudah disiapkan sejak awal.

Salah satu emak-emak yang mencari Kajaja adalah Astuti.

Jurnalis Tribun-Timur.com menemui Astuti saat sedang asyik mengeruk pasir pantai menggunakan sendok.

"Cari Kajaja kalau bahasa Indonesianya itu kerang," kata Astuti.

Tuti sapaan akrabnya, aktivitas mencari Kajaja ini memang biasa dilakukan saat air laut surut.

Baca juga: Nelayan Barru Ditemukan Meninggal di Perahunya Saat Mencari Kerang di Perairan Pulau Pannikiang

Namun kata dia, tidak selamanya air laut surut banyak didapatkan Kajaja. Biasanya Kajaja bisa ditemukan di pesisir pantai pada bulan Juli sampai Agustus.

"Biasa kalau surut air. Tapi biar surut kalau bukan musimnya tidak ada juga. Ini bulan Juli kan, biasa sampai Agustus," ungkapnya.

Bagi Tuti, dirinya tidak mencari Kajaja untuk dijual, tapi untuk dikonsumsi keluarganya.

Daging Kajaja yang memiliki tekstur lembut dan kenyal sangat cocok menjadi lauk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved