151 Kasus Kebakaran di Parepare, 2 Korban Tewas dan Puluhan Rumah Terbakar

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE – Hingga Oktober 2025, tercatat 151 kasus kebakaran terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Parepare, Frans, mengatakan kebakaran tersebut mengakibatkan 44 rumah warga terbakar, 32 sarana umum rusak, dan 4 kendaraan ikut hangus.

“Kalau kerugian mungkin ratusan juta, kami belum menghitung jumlah kerugian keseluruhan,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Frans menjelaskan, sebagian besar kebakaran dipicu korsleting listrik, kebocoran tabung gas, dan pembakaran lahan.

Ia menyebut banyak rumah di Parepare belum menggunakan instalasi listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca juga: Tangis Guru dan Teman Sekolah Iringi Kepergian Asril Asikin Korban Kebakaran di Soreang Parepare

“Instalasi listriknya tidak SNI. Contoh yang kami dapatkan di salah satu rumah yang terbakar beberapa waktu lalu, instalasi listriknya itu menggunakan kabel serabut. Kabel itu kalau makin panas akan menimbulkan percikan api dan menyebabkan kebakaran,” ungkapnya.

Meski sudah memasuki musim hujan, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi kebakaran.

“Iya, biasanya regulator dan selang gas ini jarang diperhatikan juga, harus sering dirawat berkala. Jadi kami mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai kebakaran meski sudah masuk musim hujan, kebakaran ini tidak mengenal musim,” ucap Frans.

Salah satu insiden kebakaran terjadi di Jalan Menara, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Selasa (23/9/2025).

Lima rumah terbakar dan dua orang tewas, yakni Abdul Muin (70) dan cucunya, Asril Asikin (9).

Camat Soreang, Awaluddin, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 01.45 Wita.

“Awalnya api muncul dari salah satu rumah, lalu menyebar ke rumah lainnya. Total ada lima rumah yang terbakar,” katanya.

Ia menyebut kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dari air conditioner (AC).

Dua korban tewas terjebak di dalam rumah dan tidak sempat menyelamatkan diri.

“Penyebab sementara diduga arus listrik dari AC. Ada dua korban meninggal dunia terjebak dalam rumah. Kemungkinan besar keduanya ketiduran, warga panik dan tidak sempat membangunkan korban,” ungkapnya.

Kerugian ditaksir sekitar Rp400 juta. (*)