Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bom Ikan Meledak di Bulukumba

Bom Ikan Bahaya di Darat dan Laut, Dosen Fisika UNM Ungkap Proses Reaksi Ledakan

Dijelaskan, secara ilmiah bom ikan bekerja melalui reaksi kimia eksotermis yang cepat, sehingga bisa menghasilkan gas bertekanan tinggi.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
Humas Polres Lutim
ILLEGAL FISHING – Satuan Polairud Polres Luwu Timur berhasil mengungkap kasus illegal fishing di Perairan Teluk Bone, Desa Balo-Balo, Kecamatan Wotu, Selasa (7/5/2025). Pelaku diduga menggunakan bom ikan. 

"Bom ikan mampu merusak terumbu karang secara masif. Membunuh ikan kecil dan spesies non-target seperti kerang, penyu," lanjutnya.

Parahnya, ekosistem tersebut butuh puluhan tahun untuk pulih kembali.

Diketahui, Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel dikerahkan mengevakuasi Jusmawati korban tewas dalam peristiwa ledakan di sebuah rumah warga di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Selasa (1/7/2025) malam.

Ledakan yang diduga berasal dari bom ikan itu menewaskan pemilik rumah bernama Jusmawati.
"Jam 2 dini hari (pukul 02.00 Wita) anggota kita dari Jibom Gegana start ke lokasi dan tiba sekitar jam 6 pagi," kata Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto saat dikonfirmasi terkait dengan ledakan, Rabu (2/7/2025).

Setibanya di lokasi, kata Heru, tim langsung melakukan sterilisasi area untuk menghindari kemungkinan ledakan susulan, sebelum mengevakuasi korban.

"Jadi jam 6 pagi (pukul 06.00 Wita) kita sterilkan, kemudian mengevakuasi korbannya," jelasnya.

Heru menambahkan, saat ini tim Jibom masih mengumpulkan barang bukti yang diduga digunakan untuk merakit bom ikan.

"Kita juga kumpulkan barang bukti seperti sumbu api dan detonator. Itu sudah kita amankan," ucapnya.

Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, Heru memastikan bahwa sumber ledakan berasal dari bom ikan.

"Iya, bom ikan. Barang bukti yang ditemukan kemungkinan besar yang meledak karena mengandung sumbu api dan detonator," tegasnya.

Meski demikian, Heru menuturkan bahwa proses penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui secara pasti kronologi ledakan.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved