Tribun UMKM
Berdaur Ubah Sampah Plastik Jadi Cuan
Berdaur yang digagas oleh Yayang Malil, membawa solusi kreatif yang memadukan seni, lingkungan dan ekonomi.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Misalnya, tutup botol jenis High-Density Polyethylene (HDPE) dimasukkan dalam cetakan untuk buat tatakan gelas ukuran 10x10 sentimeter.
Botol dicetakan dimasukan dalam oven untuk dilelehkan. Prosesnya memakan waktu sampai 60-90 menit.
Setelah mengeras, hasil tatakan gelas itu diamplas dan dihaluskan untuk dipasarkan.
Sementara pembuatan kursi dan meja butuh waktu hingga sepekan. Mulai dari pemilahan, cleaning, reading, pencacahan, smelting dan finishing.
Selain sampah plastik, Berdaur mengolah limbah kertas. Kertas tak terpakai direndam, lalu dihancurkan menggunakan blender lalu dicetak menjadi kertas lagi.
Hasilnya dibuat piagam, plakat dan kertas daur ulang.
Produk hasil tangan dari Berdaur harganya bervariasi. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp1,2 juta.
“Kita jualnya dari aksesoris terkecil mulai harga Rp 10 ribu sampai jual produk Rp 1,2 juta. Rp 1,2 juta itu satu set kursi dan meja,” ungkap Yayang.
Alumni Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (FBS UNM) ini menyampaikan, pemasaran produk dari Berdaur melalui media sosial dan etalase.
Ada pula klien yang datang langsung untuk memesan produk ingin dibuatkan.
Konsumen Berdaur bukan hanya dari Sulawesi Selatan (Sulsel), tapi juga dari luar Sulsel.
Penghasilan didapat Berdaur terhitung dari Januari 2025 sampai saat ini sudah sangat cukup untuk memenuhi produktivitas dan untuk terus berkembang.
“Sejauh ini cukup dengan income dari Januari sampai sekarang, bisa memenuhi aktivitas kita dan buat kita bertumbuh,” tutupnya. (*)
Perjuangan 3 Dekade Radiah Kenalkan Jagung Marning Khas Bulukumba Hingga Tembus Pasar Nasional |
![]() |
---|
Brand Lokal Makassar Tembus 10 Besar Mitra Juara Gojek Nasional |
![]() |
---|
30 Perempuan Pelaku Usaha Dapat Bekal Bisnis dari Telkom |
![]() |
---|
UKM Makassar Dapat Pembekalan Legalitas Usaha di Indibiz Insight |
![]() |
---|
Kisah Sukses UMKM Classy Bakery Makassar, Dari Coba-Coba Jadi Primadona |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.