Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korban Puting Beliung di Bua Masih Mengungsi, Pemdes dan Warga Gotong Royong Bantu Penuhi Kebutuhan

Mereka mengungsi di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan rumah kerabat terdekat, sambil menanti kejelasan soal pembangunan kembali rumah mereka yang hancur.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI
ANGIN PUTING BELIUNG - Selfi korban angin puting beliung saat ditemui di lokasi angin puting beliung di Dusun Torro Cempae, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, bertambah. Menurutnya, total korban terdampak mencapai 7 kepala keluarga dengan jumlah sekitar 45 jiwa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Sejumlah warga korban angin puting beliung di Dusun Toro, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih bertahan di tempat pengungsian sementara.

Mereka mengungsi di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan rumah kerabat terdekat, sambil menanti kejelasan soal pembangunan kembali rumah mereka yang hancur.

Musibah angin puting beliung terjadi pada Minggu (22/6/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.

Dalam hitungan menit, angin kencang menyapu permukiman warga, merusak 7 rumah.

Diketahui 6 diantaranya rusak parah dan satu rusak ringan dengan total ada 45 jiwa terdampak.

Camat Bua, Satti Abd Latief menyebut, proses penanganan masih terus berjalan.

Namun, ada tantangan yang harus segera diselesaikan.

Khususnya terkait verifikasi lahan rumah korban yang disebut ndik atau berdiri di atas tanah yang belum jelas status kepemilikannya.

“Korban sementara masih menginap di Pustu dan rumah kerabat. Terkait rumah korban ndik, sementara masih diverifikasi oleh Dinas Perkim, terutama soal lokasi lahannya. Karena kalau tidak jelas, Pemda tidak bisa bantu pembangunan rumah,” kata Satti kepada Tribun-Timur.com, Selasa (24/6/2025)

Meski demikian, bantuan kebutuhan dasar sudah mulai mengalir dari berbagai pihak.

Kata Satti Latief, pemerintah daerah, relawan, pemerintah desa, hingga masyarakat sekitar bahu-membahu membantu para korban.

“Kemarin kami juga sempat berdiskusi dengan para kepala desa di Kecamatan Bua. Jika memang lokasi rumah korban tidak bisa dibantu secara resmi karena masalah lahan, maka kami minta pengurus APDESI Kecamatan berkoordinasi dengan Kades Padang Kalua untuk menginventaris bahan bangunan dari masyarakat yang masih bisa dimanfaatkan,” bebernya.

Menurut Satti Latief, para kepala desa juga berinisiatif menutupi kekurangan bahan bangunan dari swadaya masing-masing desa, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak.

“Teman-teman desa berupaya membantu sesuai kemampuan untuk meringankan beban keluarga korban,” ujarnya.

Warga terdampak saat ini masih berharap bantuan untuk bisa segera membangun kembali tempat tinggal mereka, sembari tetap bertahan di lokasi pengungsian yang terbatas.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved