Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha di Parepare Perkuat Harmoni Antar Vihara
Kegiatan ini diikuti 35 peserta dari berbagai vihara dan cetiya di Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Upaya mempererat kerukunan dan memperkuat komunikasi antarumat Buddha terus digalakkan.
Salah satunya melalui Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha yang digelar di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Minggu, (22/6/2025).
Kegiatan ini diikuti 35 peserta dari berbagai vihara dan cetiya di Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.
Meliputi Vihara Buddha Dharma, Vihara Kasih Maitreya, Vihara Vimalakirti, Cetiya Cakrawala Dharma Indonesia Pinrang, serta Vihara Cakrawala Dharma Indonesia Parepare.
Dialog ini menjadi wadah penting untuk memperkuat jalinan komunikasi, membangun kesadaran bersama, serta mempererat tali persaudaraan antarumat Buddha dari berbagai latar belakang.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare, H Zainal.
Zainal juga menjadi narasumber pertama dengan menyampaikan materi bertajuk Harmoni dalam Keberagaman Membangun Bangsa.
Dalam paparannya, ia menekankan bahwa keragaman adalah anugerah, dan umat Buddha sebagai bagian dari masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerukunan demi keutuhan bangsa.
Materi kedua disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Parepare, Rustan.
Baca juga: FKUB Sidrap Gelar Dialog Lintas Agama, Perkuat Toleransi dan Kebersamaan
Ia membahas tema “Membangun Komunikasi yang Bijaksana Antar Sesama Umat Beragama”.
Rustam mengajak peserta untuk membina komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling menghargai demi menciptakan hubungan yang harmonis, baik antar umat Buddha maupun dengan umat agama lain.
Selanjutnya, Romo Miguel, seorang tokoh agama Buddha, menyampaikan materi “Bersatu dalam Dhamma: Menyatukan Visi, Menghormati Perbedaan”.
Ia menggarisbawahi pentingnya memandang perbedaan sebagai kekayaan, bukan sumber perpecahan.
“Dalam Dhamma kita bersatu. Perbedaan aliran dan tradisi adalah jalan yang berbeda menuju tujuan yang sama yaitu kebahagiaan dan pembebasan,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).
Sesi keempat diisi oleh Suilianto, tokoh agama Buddha Kota Parepare, dengan materi “Satu Dhamma, Banyak Warna: Membangun Komunikasi yang Bijaksana Antar Sesama”.
PBB Naik: Saatnya Warga Melawan Lewat Jalur Hukum |
![]() |
---|
Empat Daerah Tetap Naikkan PBB, DPRD Pinrang: Jangan Diributkan |
![]() |
---|
ASN Parepare Nekat Curi Emas 10 Gram saat Bertugas, Polisi Ungkap Modus |
![]() |
---|
PBB Parepare Naik 800 Persen, Wali Kota Jalankan Strategi Hindari Ricuh Seperti Bone |
![]() |
---|
Pertamina FT Parepare Bersama Relawan Bersihkan Pantai dari 8 Ton Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.