Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Tahun Baru Islam Sebagai Momen Introspeksi Umat Islam

Momen ini seharusnya bagi umat Islam Indonesia dijadikan titik tolak untuk introspeksi diri secara kolektif, baik sebagai pribadi Muslim.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Aswar Hasan Dosen Fisipol Unhas   

Maka, akhlak menjadi fondasi utama keislaman kita. Sayangnya, dibanyak kasus intoleransi, kekerasan, ujaran kebencian, bahkan tindakan koruptif dilakukan oleh oknum yang beridentitaskan Islam.

Ini menjadi alarm bagi umat Islam Indonesia untuk kembali pada inti ajaran Islam dengan menekankan akhlak mulia, kejujuran, kasih sayang, dan persaudaraan.

Tahun baru Hijriyah menjadi kesempatan untuk bertanya; sudahkah kita menjadi Muslim yang jujur, adil, dan penyayang?

Sudahkah Islam kita menjadi rahmat bagi lingkungan sekitar kita dan bukan hanya dalam wacana, tetapi dalam tindakan nyata?

Apakah kita sudah peka terhadap penderitaan saudara-saudara kita yang miskin, tertindas, atau menjadi korban ketidakadilan?

Apakah masjid dan majelis taklim kita hanya sibuk dengan urusan ritual, atau juga menjadi pusat solusi sosial dan pemberdayaan umat? Kesemua itu menjadi pertanyaan intospeksi yang perlu kita jawab secara jujur.

Indonesia sebagai negara majemuk sangat membutuhkan peran Islam sebagai agama mayoritas untuk menjadi perekat, bukan pemecah.

Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah harus menjadi semangat hidup bersama.

Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat untuk merefleksikan sejauh mana umat Islam turut menjaga persatuan bangsa, bukan terjebak dalam politik identitas atau fanatisme sempit yang memecah belah.

Tantangan umat Islam Indonesia juga mencakup bidang politik dan ekonomi. Dalam dunia politik, sering kali umat Islam terjebak dalam pragmatisme, sehingga kehilangan arah perjuangan substansial.

Momen Muharram harus menghidupkan kembali kesadaran akan pentingnya peran politik yang bersih, amanah, dan berorientasi pada keadilan sosial sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad dalam Piagam Madinah.

Di bidang ekonomi, umat Islam Indonesia masih banyak yang terpinggirkan.

Ketimpangan dan kemiskinan yang menganga menunjukkan bahwa semangat ekonomi Islam yang berbasis keadilan dan keberkahan belum benar-benar menjadi sistem alternatif.

Tahun Baru Islam bisa menjadi titik awal untuk memperkuat ekonomi umat melalui koperasi syariah, bisnis halal, dan distribusi zakat yang profesional.

Muharram adalah titik awal, bukan akhir. Ia membuka lembaran baru untuk kita isi dengan amal shaleh, pemikiran jernih, dan tindakan nyata.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Telusur

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved