Haji 2025
Kisah Petugas Haji Rawat Jemaah Demensia Asal Sidrap dari Awal Kedatangan hingga Pulang ke Tanah Air
Jemaah lansia bernama Gedda (82) asal Sidrap Sulawesi Selatan tiba di Madinah pada Mei lalu dengan keluhan demensia.
Gedda sering merasa bahwa dirinya tidak sedang berada di Tanah Suci.
Terkadang Gedda yang tak bisa berbahasa Indonesia itu, kerap menyendiri atau bahkan mondar mandir dari satu tempat ke tempat lainnya.
Hanya dengan Kamalyanto lah, Gedda bisa merasa lebih tenang dan menuruti perkataannya.
Begitu pun saat Tribunnews berusaha menyapa dan mengajaknya mengobrol, Gedda menjawabnya dengan bahasa daerah Sulawesi yang tak dimengerti.
Kamalyanto menceritakan sempat merasa sedikit 'bersalah' saat Gedda buang air kecil tidak di dalam toilet lantaran saat itu dirinya terpisah mobil dengan Gedda.
"Ibu Gedda waktu masih miqat di Bir Ali, sampai buang air kecil. Karena saat itu saya terpisah mobil, sehingga tidak ada yang koordinir, ini toiletnya dimana buang air kecilnya dimana, dia tidak tahu," kata Kamalyanto.
Namun terkadang kata Kamalyanto, Gedda selalu ingat akan barang-barang penting atau barang-barang yang diperbaikinya sendiri.
"Waktu masih di Madinah, ada uangnya dia selalu ingat, uang saya di mana, diambil uangnya, baru diambil sedikit untuk keperluannya, dia bilang ada yang ambil uang saya sekitar segini dan harus kembalikan," ujarnya.
Beruntung setelah sampai di Makkah, kondisi kesehatan Gedda sudah membaik dengan pemberian obat-obatan untuk penderita demensia.
"Satu minggu terakhir sebelum kami pulang, saya sudah kembalikan ke kamar dan dia sudah berorientasi dengan teman sekamar," kata Kamalyanto.
Kamalyanto pun bersyukur dirinya bersama Gedda bisa kembali ke Tanah Air dengan kondisi jauh lebih baik, Minggu (15/6/2025).
Hal yang sama juga dirasakan Erni Istari, jemaah Kloter JKS 01.
Erni yang berangkat haji seorang diri ini dengan ikhlas membantu seorang nenek bernama NT Nasihartini yang juga berhaji sendirian tanpa pendamping.
Jemaah tersebut ternyata tinggal satu kompleks dengan Erni, Erni di Blok A, jemaah tersebut di Blok K, Perumahan Mutiara Bekasi Jaya. Meskipun mereka sebelumnya tak saling kenal.
Karena merasa tak tega melihat jemaah lansia itu sendirian tanpa pendamping, Erni pun membantunya menjadi pendamping 'sukarela'.
| Antrean Haji Bantaeng Paling Lama, Kementerian Haji akan Disamaratakan 26,4 Tahun |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
|
|---|
| Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
|
|---|
| Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
|
|---|
| Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/JEMAAH-DEMENSIA-Kamalyanto-Akhmad-Petugas-Kesehatan-Haji-Daerah-dari-Kloter.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.