Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Ingat Berat Koper Bagasi Maksimal 32 Kg, Koper Kabin 7 Kilo, Tak Ada Toleransi!

"Masih ditemukan kelebihan muatan koper jemaah saat proses pemulangan gelombang I," kata Basir di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah

Penulis: Mansur AM | Editor: Saldy Irawan
MEDIA CENTRE HAJI
BAGASI JAMAAH - Suasana packing koper bagasi Jamaah Haji Kloter 06 Debarkasi Makassar UPG di Hotel Moro Al Alameyah, Makkah, Kamis (12/6/2025). Bagasi maksimal 32 kg dan koper kabin maksimal 7 kg. 

Sehingga jamaah harus membongkar kopernya sebelum masuk Bandara Jeddah. Seperti yang dialami 438 jemaah dan petugas Kloter JKS 1.

Sesampainya di Bandara Jeddah, ratusan jemaah itu ditampung di Paviliun B2.

Mereka diberikan waktu untuk beristirahat sembari mengemas ulang barang-barang bawaan sebelum boarding pesawat.

Ternyata banyak jemaah yang membawa tas tenteng melebihi ketentuan. Staf Operasional Saudia Airlines, Suparno pun turun tangan mengingatkan jemaah agar mematuhi aturan maskapai.

"Saya dari maskapai Saudi Airlines. Kami menyampaikan ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dibawa jemaah. Tentunya yang boleh itu tas kabin dengan berat maksimal 7 kg, terus yang kedua tas paspor, dan tas yang dibagikan dari BSI, itu diperbolehkan," kata Suparno saat dikonfirmasi Tribunnews di sela sweeping barang bawaan jemaah di Bandara Jeddah, Rabu (11/6/2025) sore WAS.

Menurut Suparno, selain satu koper atau tas kabin, tas paspor dan tas dari BSI, tidak ada lagi yang boleh dibawa jemaah haji ke dalam pesawat. 

Sementara koper besar (untuk bagasi) dengan berat maksimum 32 kilogram sudah terlebih dahulu dikumpulkan sebelum jemaah menuju ke Bandara Jeddah. 

Jika masih ada jemaah yang membawa tas atau tentengan lain selain yang disebutkan di atas, maka konsekuensinya akan diambil oleh pihak maskapai. 

Putri dan ayahnya, Sueb Anin tampak tengah membongkar koper kecil milik mereka sambil menekan-nekan koper itu menggunakan dengkul.

Koper kabin berkapasitas 7 kg itu terlihat sudah menggelembung dan sulit untuk ditutup resletingnya. 

Sementara masih ada satu lagi tas kresek berisi boneka dan oleh-oleh lainnya. Dan ini tidak boleh dibawa ke dalam kabin pesawat.

Anak dan ayah ini kemudian mengeluarkan pakaian ihram yang ada di dalam koper kecil itu untuk diselempangkan di leher, sehingga barang bawaan lainnya yang ada di dalam kresek bisa dimasukkan ke dalam koper.

Tak hanya Putri, banyak jemaah lainnya yang juga bernasib sama.

Banyaknya barang bawaan mereka memaksa untuk kembali mengemas ulang dan memilah barang-barang mana saja yang akan dibawa dan mana yang akan ditinggal.

Ada Nek Jani yang ternyata di dalam tasnya berisi shampoo dan sabun sachet yang tumpah dan bocor hingga membasahi tasnya.  

Melihat hal itu jemaah lainnya dibantu petugas haji spontan membantu Nek Jani mengemas ulang barang bawaannya. Shampoo, sabun dan brang-barang lainnya yang tidak perlu dikeluarkan dari dalam tas.(Media Centre Haji)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved