Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Wapres Gibran Pilih Dilengserkan atau Mundur Sendiri

Berbagai kebijakan dan pernyataannya kerap menuai kritik dari berbagai kalangan, mulai dari politisi, akademisi, mahasiswa hingga masyarakat luas.

|
Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Muh. Zulhamdi Suhafid Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Periode 2025-2026 

Di sisi lain, kubu pendukung Gibran terus berupaya membangun narasi tentang adanya upaya sistematis untuk menjatuhkan Wakil Presiden.

Mereka menilai berbagai isu yang menimpa Gibran merupakan bagian dari permainan politik tingkat tinggi yang bertujuan untuk menyingkirkannya dan mengamankan kepentingan kelompok tertentu.

Narasi semacam ini tentu saja memperoleh dukungan dari para loyalis Gibran, meski belum cukup kuat untuk mengubah opini publik secara luas.

Bagaimanapun, situasi ini menempatkan Indonesia dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Konflik terbuka di jajaran tertinggi kepemimpinan nasional berpotensi mengganggu kinerja pemerintahan dan menghambat penyelesaian berbagai permasalahan mendesak yang dihadapi bangsa.

Terlebih, Indonesia sedang menghadapi tantangan ekonomi yang tidak ringan akibat dampak percaturan politik global dan berbagai permasalahan struktural dalam negeri.

Dalam konteks ini, menarik untuk menyimak bagaimana reaksi masyarakat terhadap drama politik ini.

Berdasarkan berbagai survei terkini, mayoritas publik cenderung menginginkan penyelesaian cepat atas polemik ini, entah melalui pengunduran diri Gibran atau proses konstitusional yang transparan.

Yang jelas, kepentingan bangsa dan negara seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan politik yang diambil.

Terlepas dari pilihan yang akan diambil oleh Gibran dan dinamika politik yang akan terjadi, episode ini menjadi pembelajaran berharga bagi demokrasi Indonesia.

Ia mengingatkan kita bahwa legitimasi politik tidak hanya ditentukan oleh kemenangan dalam pemilihan umum, tetapi juga oleh integritas, kompetensi, dan kemampuan untuk menjalankan amanah rakyat dengan baik.

Publik pun semakin dewasa dalam menilai dan menuntut akuntabilitas dari para pemimpinnya.

Bagi Gibran sendiri, ini mungkin menjadi titik kritis dalam perjalanan kariernya yang masih panjang.

Keputusan yang ia ambil dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan tidak hanya masa depan politiknya, tetapi juga warisan sejarah yang akan dikenang oleh generasi mendatang.

Mundur dengan terhormat atau dilengserkan dengan penuh kontroversi – pilihan ada di tangannya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved