Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Jamaah Asal Makassar Rajin Temui Pembimbing Ibadah Bahas Puncak Haji Armuzna

Dua jamaah asal Kloter 22 Embarkasi Makassar, Kaesaria dan Suriani, mengaku mempersiapkan diri menghadapi puncak haji.

Penulis: Mansur AM | Editor: Saldy Irawan
MEDIA CENTRE HAJI
JAMAAH MAKASSAR - Dua jamaah Embarkasi Makassar, Kaesaria dan Suriani (Kloter 22), ditemui di Hotel Moro Al Alameyah, Makkah, Selasa (27/5/2025). Keduanya rajin konsultasi pembimbing ibadah sambut Armuzna. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Puncak Ibadah Haji di Arafah kian dekat. Sejumlah jamaah haji menyambut momentum ini mulai intens konsultasi dengan pembimbing ibadah. Baik itu pembimbing ibadah di kloter maupun di hotel dan sektor masing-masing.

Dua jamaah asal Kloter 22 Embarkasi Makassar, Kaesaria dan Suriani, mengaku mempersiapkan diri menghadapi puncak haji.

“Kita mulai intens diskusi dengan pembimbing terumata persiapan di Arafah Muzdalifah dan Mina,” kata Kaesaria diamini Suriani, Selasa (27/5/2025).

Keduanya baru saja belanja kebutuhan pokok di toko depan hotelnya di Sektor 3 Syisah Makkah. Dua jamaah asal Kota Makassar ini mengaku tak melewatkan sesi bimbingan ibadah yang rutin digelar di Hotel Moro Al Alameyah, tempat menginapnya selama di Tanah Suci.

Hal-hal detail terkait manasik di Arafah, Muzdalifah dan Mina jadi perhatian utama. Sekadar informasi, tiap sektor dari 10 sektor yang ada di Makkah dibimbing Mustasyar Diny atau konsultan ibadah. 

Khusus Sektor 3, konsultan ibadahnya adalah Prof Dr Waryono Abdul Ghofur. Waryono adalah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI sebelum menjabat Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI. Prof Waryono didampingi sejumlah pembimbing ibadah (Bimbad) sektor di antaranya Dr KH Abdul Malik Tibe (Ketua MUI Sidrap) dan Dr Suraedah (Kepsek MAN 1 Makassar). Mayoritas jamaah Embarkasi Makassar di Makkah ada di Sektor 3 yang dipimpin Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail. Ada total 23.000-an jamaah haji di sektor 3 ini. Selain Makassar, juga ada jamaah dari Embarkasi JKG, JKS, PDG hingga PLM (Palembang).

Pakai Pembalut

Jamaah haji perempuan asal Indonesia diminta mempertimbangkan memakai pembalut saat melaksanakan wukuf di Arafah.

Imbauan itu disampaikan Mustasyar Diniy (Konsultan Agama) Layanan Haji 2025, Badriyah Fayumi di Makkah.

Putri KH Ahmad Fayumi Munji dan Nyai Hj Yuhanidz Fayumi kelahiran Pati 1971 ini menyebut penggunaan pembalut atau diaper penting untuk kenyamanan dan menjaga kebersihan selama wukuf maupun mabit di Mina.

“Terutama ketika antre di toilet. Dengan memakai pembalut tak perlu lagi menahan terlalu lama, tinggal dibersihkan saat dapat giliran ke kamar toilet, “ kata Badriyah. Pembalut ini tak hanya dikhususkan bagi jamaah lansia tapi juga non-lansia.

Untuk persiapan wukuf, ia menyarankan pemakaian diaper saat sudah mengenakan ihram.

Hal itu penting karena wukuf tidak mensyaratkan kesucian seperti salat atau tawaf.

“Gunakan diaper saat wukuf, tidak ada larangan secara fikih,” katanya.

Saran ini juga berlaku saat mabit di Muzdalifah dan Mina, bukan hanya Arafah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved