Haji 2025
Jamaah Asal Makassar Rajin Temui Pembimbing Ibadah Bahas Puncak Haji Armuzna
Dua jamaah asal Kloter 22 Embarkasi Makassar, Kaesaria dan Suriani, mengaku mempersiapkan diri menghadapi puncak haji.
Penulis: Mansur AM | Editor: Saldy Irawan
Ia menyebut hal itu berguna menjaga kesucian pakaian selama berada di Armuzna.
Selain itu, jumlah toilet di lokasi sangat terbatas dan antrean sering panjang.
Badriyah mengingatkan situasi seperti di Muzdalifah bisa terjadi lagi kapan saja.
Menurutnya, memakai diaper bisa jadi solusi darurat bila tak bisa segera ke toilet.
“Kalau kebelet tapi jalanan macet, kita bisa terbantu dengan diaper,” tuturnya.
Jumlah toilet untuk perempuan dan laki-laki disebut relatif sama jumlahnya.
Namun toilet laki-laki dilengkapi urinoir, sehingga lebih cepat digunakan.
Sementara jemaah perempuan cenderung butuh waktu lebih lama di dalam toilet.
Maka, menurut Badriyah, solusi seperti diaper bisa mencegah emosi dan kelelahan.
Ia berharap perempuan tak terjebak dalam perdebatan yang tidak perlu di lokasi.
“Ini tidak melanggar larangan ihram perempuan,” tegasnya.
Penggunaan diaper atau pembalut tidak termasuk dalam kategori larangan ibadah. Nyai Badriyah Fayumi juga membahas fikih khusus perempuan selama menjalankan ibadah haji.(Media Centre Haji/Mansur Amirullah).(*)
| Antrean Haji Bantaeng Paling Lama, Kementerian Haji akan Disamaratakan 26,4 Tahun |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
|
|---|
| Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
|
|---|
| Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
|
|---|
| Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.