Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Ni Luh dan Ajakan Berwisata di Indonesia Aja

Bagi Ni Luh, Makassar bukan kota yang asing. Kota ini ikut berkontribusi terhadap hampir setengah dari perjalanan hidupnya.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Muhammad Ibrahim Halim Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Disbudpar Sulsel 

Oleh : Muhammad Ibrahim Halim

Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Disbudpar Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - NI Luh Puspa. Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Wamen Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto itu melakukan kunjungan kerja ke Makassar pertengahan Mei 2025.

Bagi Ni Luh, Makassar bukan kota yang asing. Kota ini ikut berkontribusi terhadap hampir setengah dari perjalanan hidupnya.

Di Makassarlah jenjang pendidikan ia tempuh dan karier jurnalistik diawalinya.

Sebelum berlabuh di KOMPAS TV Jakarta hingga membawakan sebuah program acara dengan namanya sendiri, NI LUH, ia sudah malang melintang sebagai jurnalis Makassar. Dari penyiar radio hingga presenter berita televisi.

Profesi sebagai jurnalis ia letakkan pada 18 Oktober 2024. Empat hari sebelum dilantik menjadi wakil menteri pada 22 Oktober 2024.

Ni Luh mendampingi pengusaha Widiyanti Putri Wardhana yang dipercaya Prabowo sebagai Menteri Pariwisata Indonesia. 

Dedikasinya yang tinggi dalam dunia jurnalistik dan ditopang kemampuan komunikasi yang luar biasa membawa asa yang besar bagi perkembangan pariwisata Tanah Air.

Pengalaman dalam membawakan program NI LUH (Kompas TV) yang membahas berbagai isu sosial, politik, dan budaya menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas di Kemenpar RI.

Perpindahan kepemimpinan yang ‘soft landing’ dari Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif era Presiden Joko Widodo) ke menteri baru turut memuluskan gerak Ni Luh untuk segera tancap gas.

Beberapa ‘warisan’ dari Sandi tak langsung diubah Menteri Widi. Termasuk sebuah gerakan sederhana untuk mengajak masyarakat berwisata di Indonesia saja melalui hastag atau tanda pagar #DiIndonesiaAja.

Slogan berwisata #DiIndonesiaAja diluncurkan Sandi saat pandemi covid-19 sudah mulai melandai.

Slogan #DiIndonesiaAja juga bagian dari kampanye branding “Wonderful Indonesia” yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik. 

Ajakan berwisata #DiIndonesiaAja pun terus menggelinding di jagat maya (ruang digital).

Sebuah ajakan mulia agar masyarakat Indonesia tidak lupa untuk menjelajahi keindahan negeri sendiri. Gerakan ini terbukti efektif mendorong pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) untuk menjelajahi tempat-tempat menakjubkan di tanah air.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun 2024 jumlah perjalanan wisnus mencapai 1,02 miliar.

Meningkat 21,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 829,67 juta perjalanan. Angka ini mencerminkan trend antusiasme masyarakat mengeksplorasi destinasi lokal semakin meningkat.

Cara pandang masyarakat tentang perjalanan wisata domestik perlahan mulai berubah berkat kampanye #DiIndonesiaAja.

Ada rasa bangga ketika berwisata di destinasi nusantara dan membagikannya ke akun media sosial dengan memasang tagar #DiIndonesiaAja. 

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kala itu pun turut merespon.

Ia memberikan dukungan kolaborasi dengan meluncurkan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk mengajak masyarakat berwisata dan bangga berwisata di dalam negeri.

Sejumlah program pun dilakukan oleh Kemenkomarves hingga ke daerah-daerah.

Gema berwisata #DiIndonesiaAja kini terus dilanjutkan duet Widi-Ni Luh. Dalam berbagai kunjungan kerja yang dilakukan di destinasi-destinasi lokal di nusantara, keduanya selalu memasukkan ajakan ini dalam konten yang dibuat. Beberapa kegiatan yang digenjot Kemenpar saat ini menjadi cerminan dari gerakan berwisata #DiIndonesiaAja.

Kemenpar saat ini sedang gaspol dengan lima program terobosan yaitu gerakan wisata bersih, tourism 5.0, pariwisata naik kelas, penyelenggaran event internasional, dan peningkatan kualitas desa wisata.

Melalui berbagai platform digital dan acara seperti #DiIndonesiaAja Travel Fair di kota-kota besar, kampanye ini berhasil menarik minat wisatawan untuk memilih destinasi dalam negeri sebagai tujuan liburan. Mereka yang berduit dan mampu untuk berwisata keluar negeri kini melirik ke negeri sendiri.

Data yang dirilis Kementerian Pariwisata menunjukkan adanya peningkatan perjalanan wisata nusantara.

Provinsi Jawa Timur menjadi destinasi favorit dengan 218,71 juta perjalanan wisnus pada tahun 2024, diikuti oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Pertumbuhan tertinggi dicatat oleh Nusa Tenggara Barat. Provinsi ini mengalami peningkatan kunjungan hingga 69,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sulawesi Selatan pun masuk dalam 10 besar provinsi tujuan perjalanan wisnus tersebut. Pada tahun 2024 lalu Sulsel mencatatkan kunjungan wisnus dengan jumlah 36,52 juta perjalanan. 

Kampanye #DiIndonesiaAja telah membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, pariwisata domestik dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Dengan terus mengedepankan keunikan dan keragaman budaya serta keindahan alam Indonesia, diharapkan tren positif ini akan terus berlanjut, menjadikan pariwisata sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan.

Sebagai tokoh publik dan pejabat negara, Ni Luh tak hanya ikut memegang sedikit kuasa atas sektor pariwisata.

Lebih dari itu, sebagai ‘influencer plat merah’ dengan berbagai akun media sosial bercentang biru yang ia miliki, Ni Luh menjadi pemengaruh bagi siapa saja untuk mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia yang tidak terbatas.

Ni Luh kini tak hanya berkunjung, menikmati, dan bertegur sapa dengan para pengelola destinasi yang ia datangi. 

Namun, ia kini menjadi bagian dari solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi dan dialami oleh para pelaku dan penikmat pariwisata. 

Kunjungannya tak hanya selesai begitu ia kembali ke rumah. Ia membawa pulang sejumlah ole-ole berupa catatan.

Entah itu catatan tentang kelebihan dan apalagi tentang kekurangan sebuah destinasi. 

Apa yang ia rasakan dan apa yang ia lihat menjelma menjadi agenda pembahasan yang diramu dalam jajarannya di kementerian.

Ramuan-ramuan itu kemudian dituang dalam aksi nyata untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat daya tarik pariwisata di Asia Pasifik dan global yang menjadi visi Kementerian Pariwisata saat ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved