Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Membaca Monte Cristo: Prancis, Vendetta dan Kita

Cerita ini bermula tatkala Edmond Dantes dijebak, dihinakan dan mendapat sebuah penderitaan yang tak pernah ia bayangkan.

Editor: Sudirman
Andi Yahyatullah Muzakkir
OPINI - Andi Yahyatullah Muzakkir Founder Anak Makassar Voice dan Mimbar Sastra Makassar 

Oleh: Andi Yahyatullah Muzakkir

Komite Sastra Dewan Kesenian Sulawesi Selatan dan Founder Anak Makassar Voice

TRIBUN-TIMUR.COM - Count Of Monte Cristo adalah sebuah julukan kebangsawanan yang diperoleh Edmond Dantes seusai ia mendapat harta karun berlimpah berisi emas, berlian dan uang di Pulau Elba, salah satu pulau di Prancis.

Novel karangan Alexander Dumas yang memiliki jumlah halaman sebanyak 790 halaman ini sangat inspiratif dan sarat dengan bahan belajar dan makna-makna kehidupan.

Cerita yang sangat mudah di pahami serta karakter-karakter yang kuat.

Cerita ini bermula tatkala Edmond Dantes dijebak, dihinakan dan mendapat sebuah penderitaan yang tak pernah ia bayangkan.

Ia dipenjara selama 14 tahun dengan fitnah yang sangat kejam tanpa sebab. Hanya karena ada tiga orang yang merasa iri hati dengan Edmond Dantes.

Rekannya di kapal, tetangga rumahnya dan rekan lainnya yang merasa iri dengan segala pencapaiannya sebagai calon kapten kapal “Le Pharaon”termuda dan hendak melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya.

Keberuntungan yang diperoleh secara beruntun itu membuat rekan-rekan nya merasa iri hati dengan capaian Edmond Dantes lalu memilih mengambil tindakan fatal.

Dengan cara melaporkan Edmond Dantes kepada seorang jaksa secara membabi buta.

Dalam prosesnya ia mengalami kepahitan hidup yang tak pernah ia duga. Hidup di penjara bawah tanah selama 14 tahun lamanya, tanpa pengadilan dan pembelaan.

Titik balik cerita ini ketika bertemu seorang tahanan lain. Harapan Edmond Dantes perlahan hidup ketika tahanan yang ia temui ini bernama Padri Faria seorang yang cerdas dan ahli waris terakhir dari bangsawan ternama dan terkaya asal Prancis.

Padri Faria memiliki peta harta karun dan berharap bisa menemukannya bersama Edmond Dantes. 

Tetapi, Ketaksanggupan Padri Faria meloloskan diri oleh sebab penyakit yang menimpanya, lalu meminta kepada Edmond Dantes agar melanjutkan pencarian harta karun di pulau Monte Cristo.

Agar kelak hidupnya berubah seusai pelarian dari penjara bawah tanah ini, meski Padri Faria tak ikut. Sebab dalam perencanaan pelarian ini Padri Faria meninggal karena penyakit yang dideritanya kambuh. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved