Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

2 Jemaah Haji Luwu Batal Berangkat karena Sakit, Satu Dirawat Intensif

Dua jemaah calon haji asal Luwu batal berangkat karena sakit. Satu dirawat intensif di RSUD Batara Guru Belopa akibat gangguan jantung.

|
Tribun-timur.com/muh sauki maulana
HAJI 2025 -  Sebanyak 270 jemaah calon haji (JCH) diberangkatkan dari Rumah Jabatan Bupati Luwu menggunakan 10 bus menuju Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (10/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Sebanyak 270 jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Luwu diberangkatkan dari Rumah Jabatan Bupati menggunakan 10 bus menuju Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Sabtu (10/5/2025).

Bupati Luwu, Patahuddin, melepas langsung rombongan JCH sebelum bertolak ke Tanah Suci, Mekkah, Minggu (11/5/2025).

"Harapan kami, para jemaah tiba di Mekkah dengan selamat dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat menjadi haji mabrur," ujarnya.

Dari 272 JCH semula tercatat berangkat, dua jemaah batal karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

Kasi Haji Kementerian Agama Luwu, Armin, menyebut dua jemaah tersebut saat ini dirawat intensif di RSUD Batara Guru, Belopa.

"Iye, dua memilih mengundurkan diri karena kondisi kesehatan. Pertama Ibu Sairah asal Kecamatan Bua dan yang satu Ibu Atirah asal Kecamatan Bajo," bebernya.

Menurut Armin, kondisi Sairah melemah menjelang keberangkatan karena penyakit jantung dideritanya.

"Ibu Sairah, masuk ICU karena penyakit jantung, informasinya seperti itu," akunya.

Sementara Atirah Rahmanu disebut sedang menjalani perawatan pasca operasi kandungan.

Baca juga: 270 JCH Luwu Diberangkatkan ke Tanah Suci

"Dia khawatir berangkat, jadi mengundurkan diri," ujar Armin.

Ia menambahkan, keduanya akan menjadi prioritas keberangkatan haji tahun depan.

"Insya Allah kalau dia sehat, tahun depan akan berangkat. Jadi prioritas. Daftar urut nomor pertama mi itu," tandasnya.

Sementara itu, Petugas Kesehatan Haji Kloter, Arif Rusman, menyampaikan sebanyak 28 jemaah menggunakan kursi roda.

Selain itu, 16 jemaah termasuk kategori risiko tinggi berat, dan 63 lainnya dalam kategori risiko tinggi sedang.

"Jemaah dengan risiko tinggi berat umumnya berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit seperti jantung, diabetes melitus, serta hipertensi," ujar Arif. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved