Palopo Terancam Tanpa Kuota Haji 2026

Ringkasan Berita:

• Kebijakan baru penetapan kuota haji 2026 berdasarkan daftar tunggu membuat Kota Palopo tidak mendapat alokasi jemaah. 
• Kasi Haji dan Umrah Palopo, Sirajuddin, menyebut pendaftar tertua di Palopo baru tahun 2012, sementara kuota hanya untuk pendaftar hingga 2011. 
• Padahal 102 calon jemaah seharusnya berangkat tahun depan. Daftar tunggu haji Palopo kini mencapai 2.706 orang.

 

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO – Kebijakan baru Kementerian Haji dan Umrah dalam penetapan kuota haji tahun 2026 membawa dampak besar bagi Sulawesi Selatan.

Perubahan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 yang mengubah sistem perhitungan kuota dari basis demografis menjadi basis antrean faktual.

Pemerintah pusat kini menerapkan prinsip keadilan berdasarkan daftar tunggu (waiting list) di tiap provinsi.

Akibat sistem baru ini, enam daerah di Sulsel.

Termasuk Kota Palopo, terancam tidak memberangkatkan jemaah haji reguler pada 2026.

Sulsel mendapat total 9.670 kuota.

Baca juga: Kuota Haji Maros 2026 Diprediksi Naik Signifikan, Biaya Turun Rp1 Juta

Namun hanya mencakup pendaftar hingga 24 Oktober 2011.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Palopo, Sirajuddin, membenarkan hal tersebut.

“Sesuai keputusan Menteri Haji dan Umrah, Kota Palopo untuk sementara tidak mendapat kuota haji, seperti lima daerah lainnya di Sulsel,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).

Ia menjelaskan, pendaftar tertua di Palopo baru tahun 2012.

Sementara kuota 2026 hanya untuk daftar tunggu hingga 2011.

Padahal, menurut sistem lama, 102 calon jemaah Palopo seharusnya berangkat tahun depan.

Bahkan 80 persen sudah memiliki paspor.

Sirajuddin menambahkan, banyak calon jemaah menanyakan kepastian pemberangkatan.

Setelah penjelasan Kemenag, mereka mulai memahami situasi.

“Kami berharap Palopo segera mendapat kuota, terutama bagi 10 calon jemaah yang sudah lunas tunda agar bisa diberangkatkan,” harapnya.

Saat ini daftar tunggu haji di Kota Palopo mencapai 2.706 orang. (*)