Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Buruh 2025

Potret Jalan Sultan Alauddin Makassar Lengang saat Libur Hari Buruh 2025

Tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan di sepanjang Jalan Sultan Alauddin, baik dari arah timur menuju barat maupun sebaliknya.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
ARUS LALIN - Arus lalu lintas di Jl Sultan Alauddin Makassar masih normal di momen aksi Peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5/2025). Sejak pukul 10.00 hingga 12.30 Wita jalan nampak lengang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Situasi lalu lintas di sejumlah titik strategis di Kota Makassar terpantau kondusif pada peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5/2025). 

Pantauan Tribun-Timur.com, arus kendaraan di Jalan Sultan Alauddin terpantau lancar dari kedua arah.

Sejak pukul 10.00 hingga 12.30 Wita jalan nampak lengang.

Tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan di sepanjang Jalan Sultan Alauddin, baik dari arah timur menuju barat maupun sebaliknya. 

Kondisi lalu lintas di depan Rumah Sakit Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) hingga pertigaan Jalan AP Pettarani juga normal tanpa hambatan berarti.

Kendaraan-kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan roda dua melaju dengan kecepatan stabil. 

Tidak ada tanda-tanda kepadatan lalu lintas maupun pengalihan arus oleh aparat keamanan.

Baca juga: Kondisi Terkini di Depan Kantor DPRD Sulsel, Buruh dan Polisi Saling Dorong

Sementara itu, di Jalan AP Pettarani, tepatnya di depan Kantor Telkom Regional 7, sejumlah aparat kepolisian dari Satuan Brimob sudah terlihat bersiaga. 

Setidaknya delapan kendaraan taktis Brimob disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan keramaian saat massa aksi buruh dan mahasiswa berkumpul.

Sementara itu, ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI) Sulawesi Selatan  bergerak sejak pagi hari dalam aksi memperingati May Day. 

Massa konvoi dari Jalan Perintis Kemerdekaan menuju Urip Sumoharjo, Makassar.

Para buruh mengendarai sepeda motor dan dua mobil pikap yang dilengkapi dengan pengeras suara untuk menyuarakan tuntutan mereka. 

Teriakan 'Hidup buruh!' menggema di sepanjang rute aksi, menunjukkan semangat dan kekompakan massa buruh.

Satu unit mobil patroli dari pihak kepolisian turut mengawal jalannya aksi demi menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas selama konvoi berlangsung.

Orator dari atas mobil pikap menyampaikan aksi ini merupakan bentuk perjuangan buruh untuk mendapatkan penghidupan yang layak. 

Ia menegaskan buruh turun ke jalan bukan tanpa alasan, melainkan sebagai respon atas kondisi ketenagakerjaan yang dirasa belum berpihak pada pekerja.

"Gerakan kami bukan tanpa sebab. Tapi karena ada sebabnya, maka kami turun ke jalan," ujarnya lantang.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jalan untuk memahami keberadaan buruh di jalan raya.

"Mohon dimaklumi ketika kelas pekerja turun ke jalan untuk menuntut penghidupan yang layak," ucapnya.

Kepolisian sebelumnya telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa. 

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyampaikan bahwa pengamanan dilakukan secara maksimal dengan melibatkan lebih dari 2.000 personel gabungan TNI-Polri di berbagai titik.

"Situasi masih terkendali. Personel kami sudah siaga di titik-titik aksi yang berpotensi ramai. Kami mengedepankan pengamanan humanis dan tetap memfasilitasi aspirasi masyarakat," kata Arya saat dikonfirmasi.

Hingga siang hari, belum terlihat adanya konsentrasi massa aksi di kawasan Sultan Alauddin. 

Sejumlah elemen buruh dan mahasiswa diperkirakan baru akan melakukan longmarch dari titik-titik kumpul seperti Kampus UNM Pinisi menuju Fly Over Makassar, yang telah ditetapkan sebagai lokasi pusat aksi unjuk rasa.

Aparat berharap, meski aspirasi disuarakan secara lantang, seluruh elemen masyarakat tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu aktivitas umum.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved