Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Makassar Dibakar

Alhamdulillah Masih Hidup, Satpol PP-Driver Grab Korban Kebakaran DPRD Makassar Kritis di RS Primaya

Pak Budi, Satpol PP paruh waktu sekaligus driver Grab, lompat dari lantai 4 saat kebakaran Gedung DPRD Makassar, Jumat 29 Agustus 2025.

|
Tangkapan layar postingan Dian Aditya Ning Lestari (Diku)
KORBAN DEMO MAKASSAR - Tangkapan layar pesan Dian Aditya Ning Lestari (Diku) di WhatsApp mengenai Pak Budi, anggota Satpol PP dan driver Grab, selamat dari kebakaran Gedung DPRD Makassar dengan melompat dari lantai 4, Jumat (29/8/2025). Ia kini dirawat di ICU RS Primaya Makassar dalam kondisi kritis. Keluarga memohon doa dan dukungan masyarakat.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR –Alhamdulillah, masih hidup. 

Budi Haryadi (26), anggota Satpol PP paruh waktu sekaligus driver Grab, masih dirawat intensif di ruang ICU RS Primaya Makassar setelah menjadi korban kebakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Jumat (29/8/2025) malam. 

Budi mengalami luka serius setelah nekat melompat dari lantai empat gedung untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.

Keluarga memastikan, di tengah simpang siur informasi, Budi masih hidup, namun kritis.

Hal ini disampaikan Pegiat Sosial Makassar, Dian Aditya Ning Lestari alias Diku (35). 

Diku sapaan akrabnya menyampaikan, ayah korban, Saharuddin, mengatakan kondisi anaknya masih fluktuatif dan belum sepenuhnya sadar.

“Kalau sadar mau dikatakan sadar juga susah. Tadi pagi sempat keluar kalimat, dia bilang, ‘Mana HP saya, mau balas chat. Mana anakku, mana motorku, isi bensin.’ Tapi sekarang kondisinya turun lagi,” ujar Saharuddin saat ditemui Diku di RS Primaya, Minggu (31/8/2025).

Ia menjelaskan, luka dialami anaknya cukup berat.

“Banyak darah keluar dari mulut, hidung, dan telinga. Luka parah di kepala akibat benturan. Jadi kami hanya bisa berdoa semoga segera pulih,” katanya.

Baca juga: Dituduh Intel Driver Ojol Dandi Meninggal Dikeroyok, CEO Grab Terbang dari Singapura ke Makassar

Malam kejadian, kata Saharuddin, anaknya biasa bertugas di Kecamatan Tallo mendapat perintah mendampingi camat ke Gedung DPRD.

Ia hanya mengantar, tidak ikut dalam rapat.

“Dia diperintah mendampingi, membawa mobil ke gedung DPRD. Dia tidak ikut rapat, hanya mengantar,” jelasnya.

Keluarga kini terus mendampingi Budi di rumah sakit.

Mereka memohon doa dan dukungan dari masyarakat.

“Kami mohon doa dari semua pihak agar anak saya diberi kekuatan, lekas sadar, dan bisa kembali ke rumah bersama keluarga,” ucap Saharuddin.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved