Headline Tribun Timur
Obsesi Jadi ASN Picu Gangguan Jiwa
Beberapa pasien yang mengalami gangguan jiwa bahkan tega dibuang oleh keluarganya sendiri di pinggir jalan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tekanan ekonomi dan obsesi untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) menjadi salah satu penyebab orang mengalami gangguan jiwa.
Beberapa pasien yang mengalami gangguan jiwa bahkan tega dibuang oleh keluarganya sendiri di pinggir jalan.
Saat ini, ada sekitar 320 pasien yang dikenal dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Jl Lanto Daeng Pasewang, Makassar.
Mereka ditempatkan di kamar kelas 3 dengan pengawasan khusus dari petugas.
RSKD Dadi juga memiliki kamar VIP kelas I sebanyak 30 tempat tidur untuk laki-laki dan 17 untuk perempuan. Serta dua kamar untuk pasien BPJS kelas 2. Kamar itu saat ini belum terisi.
Baca juga: Hasil Observasi Sementara RSKD Dadi: Perempuan Parangi Ibunya Ada Gejala Gangguan Jiwa
Plt Kepala Bagian Humas RSKD Dadi Makassar, Abdul Malik mengatakan, pemasok ODGJ terlantar paling banyak dari Dinas Sosial Makassar.
Sebagian lagi dari Dinsos daerah di Sulsel. Bahkan ada pasien dari daerah di luar Sulsel yang dibawa ke Makassar untuk mendapatkan perawatan.
"Pasien dari Dinsos Makassar ada 50 orang yang tidak diambil-ambil. Di situ terus karena tidak bisa pulang, tidak ada keluarganya terdeteksi karena dibawa langsung dari Dinsos," ucap Abdul Malik kepada Tribun Timur, Selasa (22/4).
Abd Malik mengakui, okupansi tempat tidur di RSKD Dadi sudah penuh. Dari 327 tempat tidur untuk pasien BPJS kelas 3 tak satupun ruangan yang tersedia.
Hal sama disampaikan oleh Kepala Seksi Bagian Humas RSUD Sayang Rakyat. Pihaknya juga menampung ODGJ yang dibawa oleh dinas sosial dari kabupaten/kota di Sulsel.
Berdasarkan pengakuan Dinsos, mereka adalah ODGJ yang dibuang oleh keluarga atau kerabatnya.
Bahkan ODGJ tersebut bukan penduduk asli dari daerah setempat, masalah seperti itu banyak ditemukan di Kabupaten Pangkep dan Maros.
"Ada beberapa pasien dari Pangkep dsn Maros. Pengakuan Dinsos banyak pengemudi atau pengendara mobil menurunkan ODGJ di jalan, setelah diidentifikasi adayang dari Sulbar, Jawa atau daerah-daerah lain," paparnya.
Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulsel lainnya yang menerima pasien ODGJ adalah, RSUD Sayang Rakyat.
Saat ini ada 11 ODGJ yang dirawat di Ruang Perawatan Lily RSUD Sayang Rakyat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.