Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur 

Obsesi Jadi ASN Picu Gangguan Jiwa

Beberapa pasien yang mengalami gangguan jiwa bahkan tega dibuang oleh keluarganya sendiri di pinggir jalan.

Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR
HEADLINE TRIBUN TIMUR - Sekitar 320 pasien yang dikenal dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Jl Lanto Daeng Pasewang, Makassar, Selasa (22/4/2025). Tekanan ekonomi dan obsesi untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) menjadi salah satu penyebab orang mengalami gangguan jiwa. 

ODGJ didominasi laki-laki sebanyak 10 orang dan satu 1 perempuan. Artinya hampir 90 persen ODGJ berjenis kelamin laki-laki. 

Mereka berasal dari beberapa kabupaten kota di Sulsel. Pasien itu berasal dari Enrekang 1 orang, Bone 1 orang, Kabupaten Sidrap 1 orang, Kabupaten Maros 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, Kota Makassar 5 orang. 

Menurut Kepala Seksi Humas RSUD Sayang Rakyat Makassar, Muhammad, rata-rata ODGJ disebabkan karena stress akibat perekonomian yang buruk. 

Beban ekonomi yang berat, apalagi sebagai kepala keluarga membuat mereka mengalami gangguan jiwa

Termasuk masyarakat yang terobsesi menjadi pegawai negeri juga menjadi salah satu pemicu gangguan kejiwaan. 

Pasien Meningkat 

Muhammad menyampaikan, jumlah ODGJ yang diterima tahun ini mengalami kenaikan signifikan. 

Kendati data tahun sebelumnya belum disampaikan, namun melihat okupansi pada triwulan pertama tahun 2025 angkanya cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya di triwulan yang sama. 

"Meningkat di 2025, karena tahun kemarin tidak terlalu signifikan," ucap Muhammad, kemarin. 

Okupansi layanan perawatan kejiwaan di rumah sakit ini dikabarkan sempat penuh pada pekan lalu. 

Dinsos Kota Makassar sempat berkoordinasi dengan rumah sakit terkait untuk menyalurkan ODGJ yang dijaring. 

Hanya saja, permintaannya tak bisa diterima mengingat tidak ada tempat tidur kosong untuk menampung pasien tersebut. 

Muhammad meluruskan bahwa RSUD Sayang Rakyat saat itu hanya memiliki tempat tidur kosong untuk perempuan. Untuk kamar pasien laki-laki sudah terisi penuh. 

Sementara ODGJ yang dikirim oleh Dinsos Makassar berjenis kelamin laki-laki. 

Rumah sakit tidak mungkin menyatukan pasien laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan dengan kondisi kejiwaan yang tidak sehat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved