Banjir Luwu
Luwu Selalu Dilanda Banjir, Warga Nilai Pemerintah Tak Bisa Selesaikan Masalah
Di Lingkungan Cappie, Kelurahan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, air banjir tinggal lebih lama dan lebih sering datang.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Edi Sumardi
“Dan sampai hari ini, respon pemerintah dari dulu sama saja. Tidak peka dan tidak responsif. Terutama dalam kaitannya dengan respon yang bersifat strategis. Memang semalam ada tim dari BPBD daerah tapi hanya melakukan assesment. Tapi setelahnya, tidak ada lagi. Jadi mau sampai kapan seperti ini," ujarnya.
Royan mengaku, tanggul yang dibangun bertahun-tahun lalu di lekukan sungai, kini ibarat menahan air dengan tampah.
“Sudah tidak efektif. Banjir melampaui kapasitas tanggul. Masalahnya bukan di sini, tapi di atas sana (hulu),” lanjutnya.
Baca juga: Banjir Luwu Rendam 100 Rumah di 3 Kecamatan, Jembatan Ambruk
Warga Cappie mendesak pemerintah untuk tidak lagi memelihara kebiasaan reaktif yang hanya muncul ketika genangan sudah naik ke teras rumah.
Menurut Royan, mereka meminta kebijakan yang strategis, berani, dan berpihak pada keselamatan warga.
"Kami ingin dilihat, didengar, dan dianggap sebagai warga Luwu sepenuhnya, bukan hanya sekedar corong suara setiap lima tahun sekali," katanya mengakui.
Lebih lanjut, kata dia, “Ini tantangan untuk pemerintah yang baru terpilih. Jangan biarkan Cappie jadi korban dari kebijakan yang tak adil dan pengabaian yang sistematis."
Diketahui, banjir pertama merendam Lingkungan Cappie, terjadi pada 18 Maret 2025 ketika umat muslim melaksanakan ibadah puasa.
Kala itu, banjir mulai meluap sekitar pukul 17.55 Wita malam, merendam setidaknya 45 unit rumah warga dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Bencana hidrometeorologi kembali dirasakan warga, pada 3 April tiga hari setelah Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Air Sungai Larompong kembali meluap ke badan jalan sekitar pukul 17.00 Wita, namun kembali surut menjelang pukul 18.00 Wita malam.
Keesokan harinya, Jumat (5/4/2025) banjir kembali dirasakan warga Lingkungan Cappie.
Akibatnya, puluhan rumah warga, areal sawah dan perkebunan warga ikut terendam banjir yang airnya berwarna keruh kecoklatan.
Dari pantauan Tribunluwu.com, banjir juga menyebabkan beberapa titik badan jalan terangkat terbawa arus banjir.
Derasnya arus mengakibatkan aspal rusak parah kurang lebih sepanjang 5 meter dengan kedalaman lubang berkisar 30 centimeter.
5 Bendung Rusak di Luwu, Ribuan Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam |
![]() |
---|
Banjir Rendam 55 Rumah Warga di Walenrang Timur Luwu |
![]() |
---|
Banjir Tutup Jalan Poros Makassar–Palopo di Larompong Selama 2 Jam |
![]() |
---|
5 Kali Cappie Luwu Terendam di Mei 2025, Jalan Rusak dan Sungai Makin Dangkal |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Banjir Rendam Larompong dan Larompong Selatan Luwu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.