Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Gabah

Bulog Sebut Permainan Harga Tengkulak Penyebab Gabah Petani Takalar Dibeli di Bawah HPP

Diberitakan sebelumnya, petani di Mannongkoki, Polongbangkeng Utara, Takalar, mengeluhkan gabahnya tidak dilirik oleh pembeli.

Penulis: Makmur | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/MAKMUR 
HARGA GABAH - Petani di Sanrobone Takalar mengeringkan gabahnya, Kamis (27/3/2025). Petani di Takalar keluhkan gabahnya tidak dilirik pembeli dan harganya di bawah HPP Rp6.500.  

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Sejumlah petani di Takalar, Sulsel, mengeluhkan gabahnya tidak dilirik pembeli. Padahal mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan persiapan lebaran.

Kepala Gudang Kompleks Pergudangan Bulog Palleko Takalar, Musdalifah mengatakan bahwa penyebabnya karna buruh mitra pembeli sudah libur untuk lebaran.

"Penyebab gabah tidak dibeli karna buruh penggiling di pabrik mitra pembeli sudah banyak yang libur, mungkin sudah lebaran baru kembali normal," katanya kepada Tribun-Timur.Com, Kamis (27/3/2025).

Tapi selain tidak dibeli, petani di Takalar juga mengeluhkan harga gabah yang tidak dibeli sesuai ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500.

Terkait itu, Musdalifah menjelaskan pembelian dibawah harga seperti itu bukan dari mitra Bulog, tapi dari tengkulak (pedagang perantara).

Baca juga: Petani Takalar Sulsel Keluhkan Susahnya Dapat Pembeli Gabah, Harganya di Bawah HPP Rp6.500

Dia memastikan, mitra pembeli Bulog membeli sesuai HPP.

"Penyebab gabah dibeli dengan harga murah karna permainan harga oleh Tengkulak. Kami sendiri punya mitra yang membeli gabah di harga Rp6.500," katanya.

"Kalau mitra kami, kami jamin membeli di harga Rp6.500," tambahnya.

Ada tiga mitra pembeli gabah di Takalar yang disebutnya, yaitu UD. Satriah (kapasitas 40 ton), UD. Cahaya Rahmah (kapasitas 10 ton), dan PT Maniangka Prima Utama (kapasitas 250 ton).

Diberitakan sebelumnya, petani di Mannongkoki, Polongbangkeng Utara, Takalar, mengeluhkan gabahnya tidak dilirik oleh pembeli.

"Susah dicari pembeli," kata seorang petani yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribun-Timur.Com, Rabu (26/3/2025).

Dia juga mengatakan, harga gabahnya dibeli tidak sesuai dengan ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500.

"Awalnya Rp6.200 terus turun hingga Rp5.000-an," katanya.

Dia menambahkan bahwa kondisi ini telah berlangsung selama satu pekan ini.

Sebelumnya, seorang petani lain, yang juga tidak mau disebut namanya, melalui akun Facebook nya, mengungkapkan bahwa hal serupa.

Bahwa harga gabahnya dibeli di bawah harga standar.

"Harga gabah ini hari Rp5.600 ada juga Rp5.700," katanya. 

Kepala Dinas Pertanian Takalar, Parawangsa  saat ditanya terkait hal ini mengatakan akan mengecek di lapangan.

"Kalau ada laporan, kita akan mengecek informasinya, dan apa benar kabarnya," katanya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved