Opini Agung PJ Wahyuda
Pencegahan Dini Bovine Tuberculosis Sapi Perah untuk Kesehatan Masyarakat dan Ternak
Penularan penyakit zoonosis seperti bTB yang dapat berpindah dari hewan ke manusia menjadikannya ancaman yang harus diwaspadai dan segera ditangani.
Tokoh agama dapat menjadi jembatan penting untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang dapat diterima lebih mudah oleh masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang mungkin lebih sulit dijangkau oleh program-program penyuluhan konvensional.
Pemerintah Kabupaten Enrekang juga dapat mendorong implementasi insentif bagi peternak yang aktif menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti yang telah disarankan.
Hal ini akan memberikan motivasi tambahan bagi peternak untuk lebih serius dalam menjaga kesehatan ternak mereka dan mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, pemberian insentif ini dapat berfungsi sebagai contoh bagi peternak lain untuk mengikuti langkah serupa, menciptakan sebuah budaya kesehatan yang lebih luas di kalangan masyarakat peternak.
Secara keseluruhan, langkah-langkah preventif dalam mengatasi penyebaran bTB di Kabupaten Enrekang memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, peternak, masyarakat, dan tokoh agama.
Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi kita dapat menanggulangi ancaman penyakit zoonosis ini dan menjaga keberlanjutan peternakan sapi perah yang sehat dan aman.
Kolaborasi ini harus berbasis pada pendekatan One Health, yang tidak hanya memperhatikan kesehatan hewan dan manusia secara terpisah, tetapi juga mengintegrasikan keduanya dalam upaya penanggulangan bTB yang efektif.
Pencegahan dini adalah kunci, dan langkah-langkah ini harus segera diimplementasikan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan peternak di Kabupaten Enrekang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.