Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Qudratullah

Jurnalisme Dakwah: Transformasi Dakwah dalam Ruang Publik

Di sinilah jurnalisme dakwah hadir sebagai sebuah pendekatan yang menggabungkan aspek jurnalistik dengan nilai-nilai keislaman.

Editor: Sudirman
Qudratullah
OPINI - Dr Qudratullah MSos Dosen Institut Agama Islam Negeri Bone 

Selain itu, jurnalisme dakwah harus menampilkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin.

Pemberitaan harus bersifat inklusif dan mampu merangkul berbagai kalangan, tanpa mengarah pada eksklusivitas atau fanatisme sempit.

Menurut Zuhdi, media dakwah yang efektif adalah yang mampu merangkul semua elemen masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu (Zuhri, 2022).

Di era digital, media dakwah harus mampu beradaptasi dengan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dalam format yang menarik dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Menggabungkan kemampuan jurnalis profesional dengan para ulama atau cendekiawan Muslim dapat menghasilkan pemberitaan yang tidak hanya akurat, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang lebih kuat.

Selain menyajikan berita, jurnalisme dakwah juga harus mampu menghadirkan laporan investigatif yang mendalam terkait isu-isu sosial yang relevan dengan nilai-nilai Islam, seperti mengungkap ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan eksploitasi yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Jurnalisme dakwah juga harus mampu menjaga independensinya dengan tidak berpihak pada kepentingan tertentu.

Selain itu, jurnalis dakwah juga harus memiliki kompetensi profesional dalam bidang jurnalistik agar berita yang disajikan tetap memiliki kualitas tinggi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, masa depan jurnalisme dakwah sangat bergantung kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Jika jurnalisme dakwah mampu memanfaatkan teknologi digital, memperkuat integritas jurnalistik, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang universal, maka akan semakin relevan dan berpengaruh dalam membentuk opini publik.

Selain itu, jurnalisme dakwah harus mampu merespons isu-isu global yang berkaitan dengan umat Islam, seperti Islamofobia, konflik di dunia Muslim, serta peran Islam dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Dengan demikian, jurnalisme dakwah tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga sebagai alat transformasi sosial yang positif.

Seperti yang dikatakan oleh Rasyid bahwa jika jurnalisme dakwah ingin tetap relevan, maka harus mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan substansi dakwahnya (Rasyid, 2022).

Jurnalisme dakwah adalah sebuah pendekatan yang tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan keislaman dalam setiap pemberitaan.

Dengan menghadapi tantangan secara bijak dan menerapkan strategi yang tepat, jurnalisme dakwah dapat menjadi sarana yang efektif dalam menyebarkan kebaikan serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang Islam kepada masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved