Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosiolog Unhas Nilai Pengesahan Revisi UU TNI Terburu-buru

Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Rahmat Muhammad mengakui adanya kekhawatiran masyarakat terkait dwifungsi TNI.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN
Massa aksi Tolak Revisi Undang-Undang TNI melanjutkan unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (20/3/2023) sore. 

Adi Suryadi menekankan pentingnya pengawasan terhadap implementasi kebijakan ini.

 "Menurut saya pengawasan sangat penting nantinya, seharusnya ada mekanisme yang bisa memberi control terhadap implementasi UU tersebut. Karena banyak sektor yang mungkin bisa menjadi celah bagi TNI," kata Adi Suryadi Culla.

Dengan pengesahan ini, Adi mengaku ada celah kedepannya posisi TNI dalam jabatan sipil makin meluas.

"Ada pasti sejumlah celah yang kemungkinan bisa melebar. Banyak sektor bisa TNI masuk ya," katanya.

Catatan sejarah dwifungsi angkatan bersenjata dinilai Adi Suryadi Culla menyisakan trauma.

Masyarakat pun kini dalam kegelisahan melihat pengesahan RUU TNI.

"Dulu TNI bukan kekuatan pertahanan dan keamanan, tapi social politik, bahkan punya fraksi DPR. Terkait dwifungsi itu paling sensitif. Keberadaan TNI jadi kekuatan Politik," ujarnya.

Dua penekanan Adi Suryadi Culla, perlu ada mekanisme pengawasan dan batasan terhadap kekuatan TNI di jabatan sipil.

 


Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved