Opini Agung PJ Wahyuda
Ma'tessang: Kearifan Lokal dalam Pengendalian Penyakit Hewan dan Perlindungan Ekonomi Ternak
Secara harfiah, Ma'tessang berasal dari kata tessang yang berarti "menggandeng" atau "mengaitkan".
Dengan pendekatan yang berbasis kerja sama ini, jika terjadi kasus penyakit seperti Anthraks, kedua belah pihak dapat segera melakukan tindakan preventif atau pengobatan.
Misalnya, pemelihara ternak yang mengenal tanda-tanda awal dari penyakit ini seperti demam tinggi, lesu, atau pembengkakan pada ternak dapat segera melapor ke pemilik ternak dan mengambil langkah-langkah awal untuk karantina atau pengobatan. Kecepatan dan kewaspadaan ini sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit.
Ma'tessang sebagai Sistem Pemantauan Berkelanjutan
Salah satu keuntungan dari sistem Ma'tessang adalah adanya pemantauan berkelanjutan terhadap kesehatan ternak. Karena hubungan yang terjalin antara pemilik dan pemelihara ternak cenderung lebih dekat, pemelihara ternak akan lebih teliti dalam memperhatikan kondisi fisik ternak dan melaporkan setiap kelainan yang terjadi.
Dengan demikian, fenomena penyakit zoonosis yang dapat menjalar ke manusia seperti Brucellosis atau Anthraks dapat lebih cepat ditanggulangi.
Selain itu, dalam budaya Ma'tessang, ada prinsip komunikasi yang terbuka antara pemilik ternak dan pemelihara ternak.
Jika penyakit atau gejala berbahaya muncul, kedua belah pihak dapat langsung berkoordinasi dengan dinas yang membidangi kesehatan hewan atau petugas Kesehatan hewan terkait, sehingga penanganan dan pengobatan atau vaksinasi dapat segera dilakukan.
Kolaborasi semacam ini sangat berguna dalam mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh wabah penyakit.
Prinsip Keadilan dalam Menghadapi Kerugian Ekonomi
Penyakit zoonosis dan penyakit hewan lainnya seringkali mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar bagi pemilik dan pemelihara ternak.
Misalnya, dalam kasus Anthraks, tidak hanya kehilangan ternak akibat penyakit, ancaman penularan kepada pemelihara dan masyarakat lainnya juga menjadi perhatian, demikian juga biaya yang terkait dengan pengobatan dan penanganan kesehatan ternak yang lebih luas dapat menjadi beban finansial yang besar.
Sistem Ma'tessang yang berbasis pada pembagian hasil yang adil antara pemilik dan pemelihara ternak, dapat memungkinkan kedua belah pihak untuk berbagi risiko ekonomi yang ditimbulkan akibat wabah penyakit.
Dengan adanya pembagian yang adil, pemelihara ternak dapat merasa lebih terdorong untuk merawat ternak dengan lebih baik dan lebih waspada terhadap potensi risiko penyakit.
Selain itu, pemilik ternak pun akan merasa lebih terbantu dalam menghadapi biaya-biaya yang timbul akibat penyakit ternak, mengingat mereka memiliki kewajiban untuk menjaga ternak tetap sehat demi kelangsungan ekonomi keluarga.
Peran Pemerintah dan Teknologi dalam Mendukung Ma'tessang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.